Lihat ke Halaman Asli

Hidup tapi Mati

Diperbarui: 6 November 2020   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest

Teringat saat kita selalu menyisakan waktu untuk bertemu di akhir pekan hanya untuk melepas rindu kelabu. Hujan,terik matahari telah kita lalui bersama. Tidak ingatkah saat kita berteduh dibawah jaketmu ketika rintik hujan mulai membasahi bumi,saat kita menempuh jarak bersama dengan jalan kaki.

Saat kita bertatap muka hingga tengah mala,menonton konser berdua bahkan membuat momen baru bersama. Tak ingatkah? atau memang hanya ada aku dalam hubungan ini. Mengapa kau tak bilang dari awal saja agar aku mundur saja. Atau ini memanglah rencanamu dari awal hanya ingin singgah tanpa sungguh. Jika iya kau memang seorang bedebah yang telah sia sia kupeluk dari awal.

Mungkin kau adalah salah satu bedebah yang beruntung karena aku tak pernah seperti ini selain padamu. Sialan. Hanya itu yang dapat kulontarkan dari bibirku. Bisa bisanya kau menjalin hubungan baru setelah beberapa jam mengakhiri hubungan denganku. Memang kau manusia batu tak tahu malu. Kau hidup tapi hatimu mati. Kau hidup tapi mati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline