Lihat ke Halaman Asli

DIALOG JALANAN

Penulis dan Dramawan

"Plotting per Plot", Gaya Kepenulisan Dramaturgie Arief Akbar Bsa

Diperbarui: 25 Oktober 2021   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber arief akbar bsa

sumber - drama "maling sandal"/dokpri

Dokumen pribadi

PLOTTING per plot itu gayaku menulis, kata Arief Akbar Bsa penulis Jemari Jingga.

Menurut Cellia Warren, plot adalah peristiwa yang berurutan yang disertai sebab akibatnya.

Perhatikan kalimat berikut:

Ranggita bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit,

Kalimat ini belum cukup mengandung unsur plot, karena belum memiliki unsur sebab akibat. Kita belum mengetahui alasan nenek bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.

Namun bila kalimatnya diubah menjadi:

Ranggita tidak bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit karena tak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya,

Kalimat kedua ini telah mengandung unsur sebab akibat. Ranggita yang tidak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya menjadi penyebabnya enggan berobat dan juga tak sesuai dengan genggaman jemari_jingga. Inilah yang disebut plot.

Plot yang berkembang dalam cerita akan membuat pembaca membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya. Mengapa demikian?

Karena orang ingin melihat lebih jauh sebab-akibat sebuah kejadian dalam cerita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline