Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Puisi | Aku Hanyalah Topeng

Diperbarui: 13 Januari 2020   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Seorang penari meliukkan tubuhnya di atas panggung khusus untuk sebuah sandiwara 

Ia mengambilku, memasang pada wajahnya. Aku topeng cantik. Semua melihatku menutupi wajah sang penari.

Menarilah ia, bersama dengung gending yang mengalun meniti udara malam yang menggeliat berjalan tertatih bersama mengalirnya paruh waktu

Sorai penonton diiringi tepuk kemunafikan hadir di antara pekik kesukaan, dan beberapa tebaran sawer yang melayang ke tangan penari

Lalu ia berhenti, seiring musik yang terhenti, tak usah ada perintah untuk nyatakan sudah. Penari mengerti kapan ia harus berhenti

Aku hanyalah topeng, yang digantungkan di dinding menunggu malam kala penari memakaiku lagi. Akulah si cantik yang menyamar demi sekantong rupiah, pengganjal hedon penari

Tak usah ada kata atau suara, tak usah ada paesan berwarna di muka, tak usah berpura-pura pasang muka ceria, hanya cukup pasang aku saja

*Solo,....cukup sampai di sini sajakah...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline