Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

[Kado Terindah] Kasih Tak Sampai Sang Letnan Satu

Diperbarui: 5 Oktober 2019   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : pixabay.com

Angin siang ini sangat terasa panas. Panasnya mungkin bisa membakar kulit hingga menjadi kering dan keriput. 

Kipas angin di samping kanan dan kiri ruang kelas XII IPS 1 tak mampu membuat suasana menjadi nyaman. Beberapa siswa bergerombol memperbincangkan acara keluar malam mereka. 

Sedang segerombol yang lain membuat kelas bertambah gaduh dengan keisengan mereka yang sibuk membuat satu konten lucu yang sesegera mungkin mereka unggah di media sosial. 

"Bos, abis ini pelajaran sapa?" tiba-tiba Rafli begitu saja duduk dan menghampiri Redo yang sedari tadi sibuk dengan tugas Seni Budayanya.

"Heh...makanya, jangan asal terus-terusan ngacir aja ke kantin. Yang kayak gini nih...mo jadi anak muda apaan loe?" jawab Redo sambil meneruskan acara menulisnya.

"Ditanyain malah bales kasih kuliah...."

"Sejarah wajib tuh...bentar lagi juga gurunya dateng."jawab Redo. "Hari ini nih, jadwal pemutaran film G30S/PKI. Kata kelas sebelah sih seru."

"Class, are you ready to study with me?" tiba-tiba Pak Rangga memasuki ruang kelas. Sesaat mereka yang ribut kembali ke tempat duduknya masing-masing.

"Hari ini materinya tentang...."

"G30S/PKI , Mister!" teriak Kayla di meja paling depan. Siswi IPS 1 yang memang menonjol dalam pelajaran sejarah.

Senyum menghiasi wajah guru sejarah kala melihat muridnya sangat berantusias, "Yap. Betul sekali. Tapi kali ini sebelum Pak Rangga memutar film nya, Pak Rangga ingin sedikit memberi tambahan. Tentang seorang pemuda yang juga menjadi salah satu korban penembakan pasukan Cakrabirawa."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline