Presiden: Saatnya kalian bekerja, belajar, dan beribadah di rumah
Rakyat: Waduh, harus bagaimana dong?
Awal tahun 2020, dunia dibuat pusing oleh kehadiran penyakit baru; Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), bahkan WHO sendiri sudah menetapkannya sebagai pandemi global yang berlaku dari seminggu ke belakang. Ya, sudah jelas jadi dilema, lah!
Termasuk juga, di negeri kita tercinta.
Ketika novel coronavirus telah menyebar begitu kuatnya, satu-per-satu daerah di NKRI mulai merasakan dampaknya. Dan, Bapak Presiden kita telah menjawabnya: rakyat disuruh untuk meneruskan pekerjaan dan beribadah dari rumah.
Terus, ditambah dengan belajar juga, 'kan?
Hmmm, malah keingat perkataan salah seorang guru karena sekolahnya mengadakan UN atau ada rapat guru: "Belajarnya dilanjutkan di rumah ya?". Sayangnya malah dimanfaatkan para murid untuk LIBUR. Ah, gagal paham!
Oh ya, di masa-masa seperti ini pun, pemerintah dan berbagai pihak dihimbau untuk melakukan social distancing, ambil jarak minimal 1 meter dari orang lain.
Sedangkan, kalau menurut otoritas kesehatan di Amerika Serikat, justru disarankan dari orang-ke-orang 2 meter panjangnya, karena kalau interaksi fisik terus sambung-menyambung menjadi satu, penyebaran virus korona gak bisa berhenti dan bisa jadi akan kekal abadi. Hmmh, jangan sampai!
Nah, kalau kayak gini, malah jadi kabar buruk bagi orang ekstrovert. Biasa, mereka suka bergairah kalau di luar, berinteraksi dengan banyak orang, dan suka keramaian, apalagi dalam pertemuan yang jumlahnya super besar!
Padahal, justru itulah yang paling rentan terjangkit virus yang (sempat) disebut 2019-nCoV, di luar orang-orang berusia lanjut dan punya penyakit lain yang menyertainya. Jadi, hati-hati lho ya!