Lihat ke Halaman Asli

Dewips

TERVERIFIKASI

Just an ordinary woman

Golongan Anti-masker, Efek "Mangkel" atau Bandel?

Diperbarui: 21 September 2020   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga EU dan turis di Bandara Zurich saat pandemi, sumber : dokpri

Beginilah penampakan fesyen warga serta turis EU yang berada di bandara internasional Zurich. Foto tersebut saya ambil saat lock down di Swiss akibat dari puncak mewabahnya Covid-19.

Selama pandemi berlangsung ada banyak macam tren fesyen yang digunakan oleh orang-orang di lingkungan saya. Perbedaan mencolok terlihat mulai dari tipe maskernya sampai model APD yang meng-cover seluruh tubuh penggunanya. Unik dan lucu memang.

Kebanyakan pengguna APD lengkap seperti foto di atas justru dikenakan oleh warga Asia. Yang mana dari mereka adalah tim medis, turis dan juga pelajar yang berwajah oriental.

Sejak masa lock down sampai sekarang, saya sendiri tidak pernah lupa menggunakan safety mask. Mulai dari masker model N95 sampai masker rajutan buatan sendiri juga dikenakan.

Outfit saat didalam Kereta, sumber: dokpri

Untuk saya pribadi penggunaan masker setiap hari justru membuat saya semakin hemat, karena tidak perlu menggunakan make-up tipis seperti lipstik dan bedak.

Dengan begitu saya hanya tinggal memadupadankan pakaian dan aksesoris yang saya kenakan sehari-hari, bukan karena tuntutan fesyen tapi agar tetap enak dipandang saja. 

Jadi ya beginilah hasilnya, simpel dan nyaman. Meski begitu masih banyak saja warga di Eropa yang tidak mengenakan masker. 

Pernah juga beberapa kali terjadi di dalam kereta saya malah menjadi tontonan banyak orang, karena pada saat itu saya satu-satunya penumpang yang mengenakan masker. Aneh tapi nyata, bukan.

Sekarang mari kita membahas isu yang sedang merebak di Indonesia, mengenai efek/akibat diberlakukannya kembali PSBB di Jakarta.

Menilik dari pengamatan saya pribadi, di mana aturan physical distancing sudah diberlakukan sejak PSBB tahap awal sampai pada penerapan Era New Normal yang ditetapkan oleh pemerintah.

Saya agak rancu dengan kalimat New Normal itu sendiri, karena pada faktanya masih banyak warga kota yang menjalani aktivitas mereka seperti saat sebelum mewabahnya pandemi corona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline