Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Film Dokumenter House of Raminten Menutup Gelaran Festival Film 100 Persen Manusia

Diperbarui: 16 September 2025   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film dokumenter House of Raminten menjadi film penutup Festival Film 100 Persen Manusia (sumber gambar: Kompas.com) 

Penonton bersorak dan bertepuk tangan ketika layar menampilkan judul film yang sejak awal dirahasiakan. Kurnia Dwi Jayanto, Direktur Festival Film 100 Persen Manusia kemudian memberikan ucapan terima kasih atas dukungan berbagai pihak terhadap penyelenggaraan festival film tersebut selama kurang lebih 11 hari, sebelum film diputar.

Minggu (14/9) merupakan hari terakhir gelaran Festival Film 100 Persen Manusia. Festival film ini telah berlangsung sejak 4 September dan diadakan di dua kota, Jakarta dan Yogyakarta dengan dimeriahkan berbagai kegiatan nonfilm. Sebagai penutup, mereka memutar film kejutan di Hotel Grand Sahid Jakarta, yang rupanya adalah film dokumenter House of Raminten.

Film dokumenter ini menceritakan perjalanan Hamzah Sulaiman dari seorang abdi dalem keraton dan seniman kemudian mendirikan restoran dan kabaret dengan nama House of Raminten. Restoran dan kabaret ini populer di Yogyakarta.

Hal yang unik dari kabaret ini adalah para penari dan pengisi acara umumnya merupakan cross-dresser. Talent pria mengenakan kostum wanita dan sebaliknya, meski tak semuanya.

Kurnia Dwi Jayanto menutup festival (dokpri) 


Kabaret ini menampilkan hal yang menarik dari pertunjukan tari, musik, akrobat, dengan kostum yang ekstravaganza. Para penonton kebanyakan dari wisatawan luar kota dan mancanegara.

Dalam dokumenter ini ditampilkan keseharian para personel. Ada yang kesehariannya adalah pekerja salon kemudian baru pada malam akhir pekan tampil kabaret. Transformasinya mengejutkan. Nama-nama panggungnya juga lucu-lucu.

Selain keseharian, juga dimunculkan kesibukan para personel di balik layar. Juga peran si anak dari Hamzah Sulaiman, yaitu Ratri, yang memegang kemudi kabaret ini sejak awal.

Dua talent kabaret ikut datang (sumber gambar: Nurul Dwi Larasati) 


Dokumenter ini disutradarai oleh Nia Dinata. Penayangan perdananya di Indonesia adalah di acara malam penutupan festival ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline