Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Dua Episode Awal "The Rings of Power", Visual Impresif Tapi Membosankan

Diperbarui: 4 September 2022   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi visual dalam film "The Lord of The Rings: The Rings of Power". Sumber: Amazon Studios via Kompas.com

Membuat film prekuel sepertinya lagi diminati oleh Hollywood. Setelah sukses dengan seriel prekuel Star Wars, maka kemudian juga ada serial prekuel lainnya. Yang paling dinanti juga diragukan oleh fans adalah serial prekuel "Game of Thrones" dan "The Lord of The Rings". Kemarin aku sudah membahas prekuel "Game of Thrones", kini aku ingin membahas dua episode awal "The Lord of the Rings" berjudul "Rings of Power".

Ketika Amazon Prime mengumumkan proyek barunya yakni membuat prekuel "The Lord of the Rings", para fans Tolkien (penulis buku), terpecah menjadi dua. Ada yang penasaran karena memang banyak karya Tolkien yang belum diadaptasi ke dalam bentuk film. Tak yang sedikit yang cemas karena kuatir serialnya akan buruk dan tak memenuhi harapan mereka.

Bisa dibilang kualitas trilogi "The Lord of the Rings" belum ada yang menyamai untuk genre fantasi hingga saat ini. Dari segi cerita, pemilihan pemeran, hingga kesetiaan dengan alur cerita di buku rasanya mendekati sempurna.

Oleh karenanya tak sedikit fans yang kecewa dengan trilogi "The Hobbit" yang dirasa terlalu kekanak-kanakan dan agak menyimpang dari isi buku. Tak heran jika mereka cemas dengan kualitas serial "The Rings of Power', apalagi ketika mengintip isi video trailer-nya.

Visual "The Rings of Power" Memikat tapi jalan cerita membosankan (sumber: Amazon Prime dalam IMDb) 

Ketika melihat video trailer, tak sedikit yang kecewa melihat penampilan peri (elf) dan kurcaci (dwarf) yang dianggap menyimpang dari deskripsi yang disebutkan oleh Tolkien di buku-bukunya. 

Meski pihak Amazon Prime berdalih elf dan dwarf bisa jadi multiras dan cerita dalam "Rings of Powers" merupakan loose adaption dari buku Tolkien. Oleh karena cerita ini hanya berdasarkan apa yang ada dalam buku "The Lord of the Rings" dan lampirannya. Jadi ada banyak penambahannya di luar cerita asli. 

Perinya tidak berambut panjang seperti yang biasa kita kenal (sumber: Amazon Prime dalam Vanity Fair) 


Amazon menyebutkan bujet produksi serial "The Rings of Power" sangatlah besar. Nilainya sekitar USD1 Billion atau jika dirupiahkan sekitar Rp14,89 Triliun. Bisa dibilang biaya produksi terbesar dari Amazon untuk sebuah serial.

Jeff Bezos, pemilik Amazon bercerita memiliki anak yang ngefans berat dengan semesta TLoTR. Hal tersebut  seolah-olah ada jaminan serialnya bakal bagus. Apalagi direncanakan bakal ada lima musim untuk serial ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline