Lihat ke Halaman Asli

Sridewanto Pinuji

Penulis Blog

Mereka yang Bersatu di Rumah karena Covid-19

Diperbarui: 19 Maret 2020   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merebaknya penyakit Covid-19 telah menimbulkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan tersebut adalah bekerja dari rumah. Dengan adanya kebijakan tersebut, maka orang tua yang bekerja di rumah dapat bertemu dengan anak-anaknya yang juga harus belajar dari rumah.  

Cerita pun mengalir seru di grup percakapan WhatsApp sebuah alumni SMA. Beberapa yang menarik, misalnya sebagai berikut: 

"Aku punya anak 3, masih SD semua, tugas setiap hari ada. Belum nanti laporan-laporan lewat grup, terkadang ada foto dan video juga." Kata Ibu N. 

"Anakku itu moody, membujuk untuk menulis membutuhkan perjuangan. Jadi PR 1 hari dikerjakan bertahap dari pagi sampai malam dengan drama-drama dulu. Tiga anak di rumah tentunya ada konflik teritori, konflik pangan, dan juga senggol bacok." Ibu N, masih melanjutkan ceritanya. 

Rupanya tugas-tugas yang diberikan itu pun ada tenggat waktunya, sehingga makin menambah pusing ibu-ibu yang bekerja dari rumah tersebut. Ada pula yang anaknya masih TK, tapi tiap hari diminta bikin karya. 

Lain lagi cerita Ibu A berikut ini, "Pas suamiku bilang di rumah sama ustadzah mamah ya? Anakku jawab, sama monster mamah?" 

Kemudian Ibu E, tak mau kalah. Dia dapat cerita dari teman kantornya yang juga ibu-ibu bekerja di rumah. Kata ibu itu, "Kak, Ibu hari ini masih masuk, tapi mulai besok sudah kerja di rumah." 

Kemudian anaknya pun sigap menjawab, "Alhamdulillah, Allah masih sayang sama aku.. aku masih dikasih satu hari lagi kebebasan...."

Tingkah anak-anak tentu menggemaskan, di keluarga kami pun, dua anak kembar yang sedang duduk di TK A itu memiliki banyak tugas. Namun, dalam mengerjakan tugas itu, terdapat perbedaan di antara keduanya. 

Embun lebih tekun, dia senang dan rajin sekali mewarnai. Bening yang lebih kecil tak mau kalah, dia senang mengganggu Embun yang sedang rajin mewarnai. Pertikaian keduanya pun tak terelakkan dan seringkali membuat kami, orang tuanya kehilangan kesabaran. 

Wartawan senior sekaligus budayawan Prie GS pun menyikapi fenomena ini dalam statusnya di Facebook. Kata Pak Prie: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline