Lihat ke Halaman Asli

Devy AgustinKartika

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Malang

Mahasiswa KKN UM Melaksanakan Pendampingan Pembuatan Papan Denah dan Sejarah Desa Sambilawang

Diperbarui: 24 Juli 2021   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi

Kamis (22/07/2021), Mahasiswa KKN UM Pulkam Mojokerto kelompok 2 beserta para warga masyarakat melakukan proses finishing pemasangan "Papan Denah dan Sejarah Desa Sambilawang". Pembuatan papan denah dan sejarah Desa Sambilawang bertujuan guna merawat ingatan sejarah desa, sehingga nantinya diharapkan para warga masyarakat tidak melupakan sejarah asal-usul para sesepuh pendiri desa, selain itu juga dengan adanya denah desa maka para warga masyarakat mengetahui pembagian administrasi wilayah Desa Sambilawang.

Berkaitan dengan merawat ingatan sejarah, maka hal ini sejalan dengan pendapat Kuntowijoyo (2003) yang menyatakan bahwa desa merupakan kesatuan teritorial dan administratif lebih banyak diminati oleh peneliti diluar disiplin ilmu Sejarah. Dari pendapat Kuntowijoyo dapat disimpulkan bahwasannya sejarah desa merupakan salah satu hal yang sedikit kurang diminati karena sumber-sumber penulisan sejarah yang sangat terbatas oleh karena itu mahasiswa KKN UM Pulkam Mojokerto kelompok 2 mengadakan pendampingan pembuatan papan denah dan sejarah guna mengedukasi masyarakat akan pentingnya sejarah desa.

dokumentasi pribadi

Adapun berbagai tahapan dilalui ketika proses pendampingan pembuatan papan denah dan sejarah desa, pada proses awal mahasiswa KKN UM Pulkam Mojokerto kelompok 2 mengumpulkan informasi sumber melalui wawancara dengan sesepuh desa atau tokoh masyarakat yang mumpuni dalam sejarah Desa Sambilawang yakni Bapak Parsudi (26/06/2021) yang mengatakan bahwasannya asal-usul sejarah Desa Sambilawang ini berdasarkan nama yang disematkan oleh para sesepuh Desa Sambilawang.

Nama Sambilawang berasal dari Sambi (pohon) dan lawang (pintu). Pohon Sambi, Kusambi, Kesambi, Kecacil (Schleichera Oleosa) adalah pohon daerah kering dan masuk kedalam anggota suku Sapindaceae, kayu kesambi ini ulet, kenyal, dan tahan terhadap perubahan cuaca yang berganti-ganti terutama wilayah beriklim tropis seperti Indonesia, sehingga kayu dari pohon kesambi ini sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan perkakas rumah tangga. Sedangkan kata Lawang merupakan kata serapan dari bahasa Jawa yang memiliki makna pintu. Menurut sumber cerita dari sesepuh Desa Sambilawang mengatakan bahwasannya sejarah Desa Sambilawang berawal ketika para sesepuh desa menebang kayu pohon sambi dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan pintu (lawang), pemilihan kayu pohon sambi ini karena kayu pohon sambi yang terkenal ulet dan tahan terhadap pergantian cuaca. Oleh karena itu nama Sambilawang merupakan gabungan dari kata Sambi dan Lawang.

dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi

Setelah mengetahui sejarah desa maka tim KKN UM Pulkam Mojokerto kelompok 2 melakukan kegiatan perencanaan kerangka papan denah dan sejarah desa guna menentukan bahan beserta ukuran yang dibutuhkan dalam pembelian bahan baku. Antusias masyarakat cukup tinggi ketika proses pembuatan papan denah dan sejarah desa dari mulai tahap perencanaan hingga tahap finalisasi. Selama proses pembuatan papan denah dan sejarah desa mahasiswa KKN UM Pulkam Mojokerto kelompok 2 memperoleh arahan dari bapak Kepala Desa Sambilawang Imam Fachturozi, S.Pd., SD., pada kegiatan ini berlangsung secara bertahap dari tanggal 26 Juni-22 Juli 2021. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat merawat ingatan akan sejarah Desa Sambilawang dan dengan adanya denah desa juga turut mempermudah bagi para pendatang mengetahui letak dari dusun-dusun yang masuk kedalam wilayah administratif Desa Sambilawang.  

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline