Lihat ke Halaman Asli

Penting Gak Sih Belajar "Media Strategic Planning"?

Diperbarui: 9 Mei 2017   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.....

Saat ini saya sedang mengejar gelar S1 saya di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi di Jakarta, sekarang saya sudah berada di semester 4. Ada satu mata kuliah yang dari namanya saja terdengar sangat menarik, mata kuliah tersebut adalah "Media Strategic Planning". Menurut info dari senior-senior yang saya kenal, mata kuliah ini sangat menarik karena di mata kuliah ini kita akan diajarkan oleh para praktisi yang sudah berpengalaman di bidang tersebut cara menentukan media mana yang cocok untuk kita pilih sebagai sarana melakukan promosi dalam kegiatan marketing. 

Menarik bukan????

Ketika mendengar hal tersebut saya langsung terbayang-bayang pasti akan seru dan menyenangkan sekali belajar mata kuliah ini.

Akhirnya semester 4 pun dimulai. Jadwal perkuliahan semester ini pun sudah saya terima. Namun ada hal yang sedikit mengusik saya, karena di jadwal tersebut sudah tertera nama-nama dosen yang akan mengajar pada semester ini. Ada nama dosen yaitu Ibu Ira Lathief yang akan mengajar mata kuliah ini.

Saya pernah diajari ibu Ira di semester sebelumnya untuk mata kuliah Creative Marketing Communication. Beliau adalah seorang penulis buku "Normal is Boring", pemandu tur, dan entrepreneur. aat itu saya agak bingung karena ibu Ira tidak pernah memberikan materi teori untuk mata kuliah tersebut. Beliau mengajarkan kami untuk membuat blog dan menulis dengan tema-tema yang beliau berikan. Padahal menurut saya mata kuliah CMC itu bukan hanya mengenai menulis, tapi bagaimana cara kita berkomunikasi mengenai marketing secara kreatif. Dalam blog tersebut kami diminta menulis mengenai diri kami, restoran, dan suasana kuliah yang sedang berlangsung.

Bisa dikatakan dalam mata kuliah tersebut kami tidak mendapat materi apapun yang bisa kami gunakan sebagai bahan pembelajaran kami kedepannya.

Dan terjadi lagi.

Di mata kuliah ini kami kembali dipertemukan dengan ibu Ira Lathief. Ada keraguan besar dalam diri saya apakah saya bisa mendapatkan materi-materi dan ilmu-ilmu untuk mata kuliah Media Strategic Planning ini. 

Kuliah pun dimulai. Awalnya saya mencoba berpikir positif pasti akan ada perubahan cara mengajar dari beliau. Di hari pertemuan pertama di semester ini seperti biasa ibu Ira menjelaskan peraturan kelas. Mengenai keterlambatan, tidak boleh memainkan HP di kelas, tidak boleh ribut di kelas dan lain sebagainya.

Lalu sampailah pada saat ibu ira menginformasikan bahwa dia akan kembali memberikan kami tugas untuk menulis. Menulis di kompasiana. Di kelas yang kali jalani selama ini memang terkadang beliau mencoba memberikan materi. Materi yang tidak berkembang sama sekali. Dari materi tersebut tidak banyak yang dapat kami pelajari. Kami diminta menonton film lokal yang judulnya sudah ditentukan oleh beliau, dari film tersebut kami diminta menyebutkan apa saja iklan yang muncul di film tersebut. Kemudian kami diberikan tugas untuk mengiklankan produk melalui media sosial seperti instagram, twitter, dan facebook. Kami harus meminta influencer-influencer untuk mempromosikan produk yang kami miliki di account media sosial mereka. Lalu kami harus mempresentasikan hasil dari promosi tersebut.  Hal-hal yang harus dipresentasikan itu adalah siapa orang yang kami pilih, berapa jumlah follower mereka dan bagaimana hasil dari promosi tersebut terhadap penjualan produk kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline