Lihat ke Halaman Asli

Karakteristik Peserta Didik Kelas 3 SD terhadap Pemahaman Membaca

Diperbarui: 22 Juni 2021   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Karakteristik Peserta Didik Kelas 3 SD terhadap Pemahaman Membaca (unsplash/taylor-wilcox)

"Dalam semua aktifitas belajar di sekolah, membaca dipandang sebagai aktifitas yang bersifat kompleks dan menjadi penentu keberhasilan siswa dalam studinya. "

Peserta didik Sekolah Dasar merupakan masa transisi dari Taman Kanak-kanak (TK) ke sekolah dasar. Suatu hal yang tidak boleh dilupakan oleh seorang guru tingkat sekolah dasar adalah memahami karakteristik peserta didik yang akan diajarinya. 

Karena anak yang masih berada di sekolah dasar tergolong anak usia dini, terutama anak yang masih di kelas awal adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. 

Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. (Ahmad Susanto, 2013)

Dalam semua aktifitas belajar di sekolah, membaca dipandang sebagai aktifitas yang bersifat kompleks dan menjadi penentu keberhasilan siswa dalam studinya. 

Kompleksitas belajar membaca dikarenakan kegiatan membaca berkaitan dan melibatkan berbagai kemampuan dalam mengingat simbol-simbol grafis yang berbentuk huruf, dan mengingat bunyi dari simbol-simbol huruf dalam rangkaian kata dan kaliamat yang mengandung makna (Jamaris, 2009).

Membaca merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Dewasa ini siswa-siswi sekolah dasar dituntut membaca dengan baik pada materi pembelajaran maupun soal ujian, sehingga memiliki kemampuan dalam memahami isi bacaan sesuai dengan uji kompetensi kurikulum yang diterapkan. 

Kesulitan memahami isi bacaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: fisiologis, pertimbangan neurologis, jenis kelamin, intelektual, lingkungan, psikologis, minat, kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri. Faktor yang paling dominan yaitu faktor kognitif. (Listiyani Dewi Hartika, dkk. 2017. Vol.1)

Berdasarkan fenomena yang ditemukan melalui wawancara kepada salah seorang guru tingkat Sekolah Dasar di Bali, diperoleh informasi bahwa kelas 1, 2, dan 3 mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan pada materi pelajaran maupun soal ujian. 

Narasumber menyampaikan hal tersebut dapat dilihat dari pengamatan di kelas sehari-hari dan banyaknya siswa yang menjawab salah pada soal yang mengandung bacaan panjang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline