Lihat ke Halaman Asli

Devi Ervika

TERVERIFIKASI

Long life hallucinations

Usia Ideal untuk Menikah Bukan Patokan Keharusan untuk Menikah

Diperbarui: 13 Mei 2023   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/p/CrdkfI6LuaJ/?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==

Soal menikah, saya merasa santai atau tidak terburu-buru. Bahkan dimasa saat teman-teman sebaya sudah otw anak dua, saya belum ada gambaran sedikitpun untuk menikah.

Kembali pada bahwa kesiapan setiap orang untuk menikah untuk berbeda-beda. Dan saya punya gambaran sendiri tentang bagaimana saya setelah menikah nanti. Jadi jika sampai sekarang saya belum menikah, maka artinya saya belum cukup melakukan persiapan untuk menjalaninya.

Namun hari ini tiba-tiba saya mendapatkan pertanyaan langsung tembak dari keluarga, yaitu adik saya. Dia berkata dalam konotasi bercanda bahwa saya sudah harus menikah karena usia sudah hampir 23.

Saya sebenarnya tidak masalah ditanya kapan menikah karena saya bisa menjawab 'Tidak tahu'. Namun jika pertanyaan tersebut mengarah pada pernyataan, maka saya merasa terusik.

Mengapa?

Karena sejauh ini orang tua saya juga tidak mendorong saya untuk segera menikah. Bahkan ayah saya dengan santainya masih mendukung untuk lanjut s2.

Ayah saya memang lebih santai perkaran menikah. Tergantung bagaimana keputusan saya untuk menikah, bekerja, atau lanjut s2.

Namun baru-baru ini saya mendapati fakta bahwa ibu saya tidak mendukung secara penuh untuk lanjut s2. Alasan pastinya saya tidak menggali.

Maksud saya begini, jika alasan menentang kuliah karena faktor biaya, rasanya aneh karena saya juga telah memiliki penghasilan untuk membiayai studi saya. Jadi saya tidak akan memberatkan mereka dari segi biaya.

Pemikiran Setiap Orang Berbeda

Dari sini saya menyadari kalau orang-orang dirumah saya terbagi kedalam dua kelompok pemikiran terkait pilihan hidup saya. Ibu dan adik saya sepakat bahwa saya harus segera menikah karena sudah sampai pada umurnya. Sedangkan saya dan ayah saya merasa lebih santai soal kapan harus menikah.

Jadi bagaimana yang sebenarnya saya inginkan?

Kalau menuruti keinginan saya, jelas saya belum ingin menikah jika belum memiliki kestabilan finansial. Karena membesarkan anak tanpa memcukupi kebutuhan mereka bukan hal yang saya inginkan. Kebutuhan rumah tangga juga banyak sehingga saya harap bisa tenang menghadapinya kalau sudah menikah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline