Lihat ke Halaman Asli

Devi Ervika

TERVERIFIKASI

Long life hallucinations

7 Kesalahan dalam Berbicara yang Sebaiknya Dihindari

Diperbarui: 10 September 2021   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@tvn_drama

Berbicara sebagai ajang komunikasi manusia tentu saja menjadi hal pokok dalam kehidupan. Setiap harinya manusia akan membicarakan apa saja, dari sekedar say hello hingga pembicaraan serius yang melibatkan pemikiran mendalam.

Meski berbicara menjadi kekuatan komunikasi, disisi lain juga bisa menjadi bumerang. Cara berbicara yang salah justru akan menjebak pembicaranya menjadi orang yang tidak ingin didengar. Berikut tujuh kesalahan dalam berbicara yang sebaiknya dihindari :

1. Gosip

Tanpa sadar, manusia kerapkali terjebak dalam percakapan gosip setiap harinya. Pembicaraan ini mengalir begitu saja seolah bukan topik yang harus dihindari. Seolah hanya tampak seperti berbagi informasi biasa. Namun memang tidak lengkap jika sharing information tidak dibumbui dengan pendapat pribadi dan dugaan. Maka disinilah arah pembicaraannya menjadi gosip.

Meski terkesan hanya sebagai pembicaraan ringan, sebenarnya gosip bukan hal yang baik. Seseorang yang telah dicap sebagai tukang gosip, pernyataannya tidak akan diakui sebagai fakta.

Menyandang status penyebar gosip juga bukan ide yang bagus. Ketika ada seseorang yang merasa tidak terima akan gosip tentang dirinya, maka sang penyebar gosip akan diserang dengan kebencian. Hal ini dapat berimbas pada hilangnya kepercayaan orang-orang di sekitar.

2. Menghakimi

Menghakimi orang lain adalah sebuah topik pembicaraan yang menyebalkan. Hal ini karena mereka biasanya suka asal langsung berpendapat tanpa mempertimbangkan beberapa faktor disekitarnya. Bagi mereka, apapun yang terfikirkan harus dilontarkan.

Hal ini bisa menyakiti perasaan orang lain. Karena tidak seorangpun yang suka dikritik atas hidupnya, terlebih ketika sesuatu telah dipertimbangkan dengan matang.

Orang yang suka menghakimi juga sulit untuk mendengarkan pendapat orang lain. Mereka gigih pada pendapatnya. Kalau sekali tidak suka ya tidak suka. Meski diberi argumrn masuk akalpun mereka tidak ingin bersepakat dengan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline