Lihat ke Halaman Asli

Devi Novianti Fernanda

Writer • Motivator • Content Creator • Muslimah Preneur

Berteman dengan Masalah

Diperbarui: 28 September 2021   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : freepik.com 

Mungkinkah kita hidup tanpa ada masalah atau ujian? Mungkinkah hidup kita berjalan tanpa ada hambatan? Rasanya sangat tidak mungkin. Kenapa? Sebab dunia memang dikhususkan sebagai tempat ujian.

Apakah ujian selalu berbentuk kesempitan? Apakah orang yang kaya tidak pernah terkena masalah? Apakah orang yang hidupnya terlihat santai tidak punya masalah? Jawabannya, tidak. Sebab kaya bisa jadi ujian. Orang yang santai bisa jadi dia menutupi masalahnya atau malah dia menganggap sepele masalah yang dia punya. Tidak ada yang tahu bukan?

Tunggu, deh. Mana mungkin orang kaya punya masalah? Hidupnya kan sudah enak, sepertinya setiap masalah bisa dia selesaikan dengan uang. Ah, apakah benar begitu? Sayangnya harta itu tidak menjamin kita akan terbebas dari masalah. Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan uang. Tidak dengan ketenangan, kasih sayang, bahkan keimanan. Semua itu bukan tentang uang.

Contohnya, banyak kan orang kaya, tetapi korupsi. Orang kaya, anaknya terkena kasus narkoba. Bahkan, ada pula orang kaya yang mati bunuh diri. Naudzubillah.

Semua itu menunjukkan bahwa status sosial, jabatan, dan harta bukanlah jaminan seseorang terbebas dari masalah, apalagi ujian. Meskipun kita memiliki seluruh yang ada di dunia sekalipun, tetap saja yang namanya masalah pasti ada.

Orang yang Allah beri kenikmatan dunia tiada habisnya, meskipun dia bukan orang yang beriman, dia tetap punya masalah sebenarnya. Apa itu? Masalahnya dia tidak hidup sesuai dengan tujuan penciptaannya. Tidak taat kepada Allah. Jadi, walaupun dia merasa aman di dunia, di akhirat dia tidak akan merasa aman. Sebab Allah Ta'ala berfirman:

"Demi kemuliaan-Ku, aku tidak akan mengumpulkan untuk hamba-Ku dua rasa aman dan dua rasa takut. Siapa yang merasa aman terhadap diri-Ku di dunia ini, maka Aku akan jadikan ketakutan nanti pada hari kiamat. Dan jika ia merasa takut kepada-Ku di dunia ini, maka Aku akan berikan keamanan untuknya pada hari Aku kumpulkan hamba-hamba-Ku pada hari kiamat." (H.R. Abu Nu'aim)

Jadi, bagi yang merasa aman di dunia dengan meninggalkan aturan yang Allah buat, harus siap-siap dengan ketidakamanan di akhirat. Mungkin sekarang kita bisa santai-santai. Namun, tidak ada yang menjamin di akhirat kita bisa tenang.

Intinya, dalam posisi atau di kondisi apa pun kita pada saat ini, masalah ataupun ujan pasti ada. Namun, bukan itu yang menjadi fokus kita, melainkan bagaimana sikap kita ketika menghadapinya. 

Apakah stres luar biasa, marah, atau sedih? Tahukah kamu apa yang lebih baik? Kita bersabar dan mengharap ridho-Nya. Masalah yang ada tidak membuat kita melanggar aturan-Nya, lalu berpaling dari rahmat-Nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline