Lihat ke Halaman Asli

Detha Arya Tifada

TERVERIFIKASI

Content Writer

Keluarga Datang, Supaya Tenang: Install Aplikasi Untuk Semua

Diperbarui: 28 November 2019   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

harta yang paling berharga adalah keluarga/ dethazyo

Bila berjumpa dengan budaya dan orang baru saja dapat membuat seseorang dilanda decak kagum. Lalu bagaimana dengan halnya berjumpa (kembali) dengan sanak famili atau teman yang memang jarang dijumpai? Ya, sudah tentu akan membawa nuansa kerinduan, berupa dorongan untuk sejenak berjumpa, sejenak bercerita, dan sejenak menikmati perjalanan yang ada di masa lalu.

Jika saya atau-pun Anda sungguh merindukan hangatnya silaturahmi (baik itu dengan keluarga, teman, ataupun sahabat). Kiranya sah-sah saja hal itu dirindukan, karena dalam sebuah hadist sudah jelas mengatakan bahwa: 

"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi. (HR. Bukhari -- Muslim)."

Oleh sebab itu, bila ada kesempatan untuk ber-silahturahmi, secara pasti kesempatan itu digunakan dengan sebaik mungkin. Bahkan, kini aktivitas silaturahmi tak hanya dilakukan karena bernapaskan tradisi turun temurun saja, tetapi hal tersebut telah menjadi anjuran yang diajarkan oleh ragam agama.

Nah, untuk informasi, kata Silaturahmi dalam kamus bahasa Indonesia (sering kali) diartikan sebagai tali persaudaraan atau persahabatan. Oleh karenanya, kata bersilaturahmi dapat berarti mengikat tali persaudaraan.

salah satu manfaat silaturahmi/ dethazyo

Selain itu, Kalau mengunduh pendapat dari Abdul Chaer, empunya buku "Betawi Tempo Doeloe." Ia berpandangan bahwa dengan hadirnya budaya silaturahmi, orang-orang kemudian paham, jika manusia ialah mahluk sosial, yang mana tak mampu hidup sendiri.

"Lebih banyak saudara, lebih banyak sahabat, atau lebih banyak teman secara sosial pun sangat penting karena hidup saling bergantungan dalam masyarakat karena orang yang hidup sendiri (bukan mandiri) tanpa teman atau sahabat tentu akan susah di masyarakat" tambah Abdul Chaer.

Hal ini telah membuktikan jikalau hidup tak cuma perkara materi, tetapi ada pula ketergantungan emosional dan sosial. Dalam artian, tiap orang sudah semestinya memiliki rasa kepedulian, rasa kebersamaan, dan rasa berbagi kepada sesama.

hal menarik dari silaturahmi/ dethazyo

Ketika semuanya telah dihadirkan, niscaya tali silaturahmi akan berjalan dengan sedemikian menariknya sehingga dapat membawa keuntungan, baik di dunia maupun di akhirat.

Menariknya, saya yang sudah merantau ke Jakarta (semenjak melanjutkan kuliah), merasa kesempatan silaturahmi kepada keluarga kecil saya (Ayah, Ibu dan adik-adik) tak lagi begitu banyak (karena berbeda tempat dan waktu). 

"Saya di Jakarta, dan seluruh keluarga kecil saya, masih menetap di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB)."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline