Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Keluarga Datang, Supaya Tenang: Install Aplikasi Untuk Semua

28 November 2019   20:00 Diperbarui: 28 November 2019   20:03 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
harta yang paling berharga adalah keluarga/ dethazyo

Kondisi ini sungguh berbeda saat berbicara aktivitas silaturahmi dilakukan bersama teman-teman yang bisa langsung dalam banyak ajang seperti agenda bergotong-royong, pengajian, reuni dan segala macam.

acara yang dapat dimanfaatkan untuk silaturahmi/ dethazyo
acara yang dapat dimanfaatkan untuk silaturahmi/ dethazyo
Lalu saat bersilaturahmi bersama keluarga, paling hanya memanfaatkan Hari Lebaran. Itu berarti dalam setahun, kesempatan silaturahmi (bisa jadi) dilangsung hanya sekali. Namun, berkat adanya sanak famili yang menggelar acara nikahannya di Jakarta membuat ajang silaturahmi bersama keluarga bisa lebih dari satu kali.

Untuk perbedaan dari kedua moment silaturahmi keluarga, tentu cukup jelas. Pada hari Lebaran orang tua yang menjadi tuan rumah, dan pada saat ada nikahan keluarga di Jakarta, saya-lah yang menjadi tuan rumah.

Silaturahmi di Hari Idul Fitri tentu tak ada kendala berarti, karena semuanya telah disiapkan jauh-jauh hari, mulai dari mengambil jatah cuti, siapkan tiket, hingga mempersiapkan oleh-oleh.

Berbeda jauh dengan silaturahmi yang digelar di tanah rantau (memanfaatkan ajang kondangan), yang (terlampau) sering dilakukan secara dadakan, sehingga untuk berkumpul saja dibutuhkan siasat tertentu. Kadang siasat berjalan lancar, kadang pula dihinggapi oleh kendala. Dan itu jelas dapat menguras emosi. Seperti apa? Inilah dia.

Suka duka Silaturahmi di Negeri Rantau

Sebelum membahas siasat, ada baiknya saya menjelaskan terkait suka dukanya terlebih dahulu. Suka karena bisa bersilaturahmi bersama keluarga. Dukanya karena harus memutar kepala guna membagi waktu antara kerjaan dan keluarga. Itu semua membuktikan: "Niat baik selalu mendapat cobaan."

Cobaan pertama, Urusan menjemput keluarga datang. Prihal menjemput ini tak satu dua kali menjadi masalah. Karena setiap kedatangan keluarga dari Sumbawa Besar, sudah pasti berbenturan dengan kerjakan kantor (soalnya datang pas hari kerja). Belum lagi jarak kantor (yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur) menuju bandara Soekarno Hatta cukup jauh.

Hasilnya, saya yang (agak) sukar mendapatkan izin (karena masih dalam jam kerja). Untuk itu, saya harus memutar kepala supaya dapat menjemput keluarga.

Alhasil, minta bantuan sana-sini, terutama kepada teman sepermainan yang kebetulan memilki waktu kosong bisa menjadi andalan. Merepotkan sih, cuman mau gimana lagi?

Cobaan Kedua, Urusan Makan Keluarga. Saat rombongan keluarga sudah sampai ke kontrakan, maka otomatis mereka membutuhkan makan. Hal ini sering kali menjadi kendala ketika saya belum berada di rumah (apalagi saat itu saya jarang masak dan makan di rumah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun