Menghitam kelam pekat langit merintih sedih. Selubungi hati manusia berbalut pilu. Menetes airmata langit menangis basahi bumi. Diantara isak manusia yang menusuk nurani. Saat maut merengut paksa mereka yang dicinta.
Semilir angin menyapa malam pedih. Temani langit sepi tak berbintang. Bulan sembunyi di balik awan berselimut duka. Sementara manusia tercekam diantara waktu menunggu maut.
Hitam langit berbalut duka. Tawa yang kini hilang diantara kita. Memeluk erat mereka yang dicinta. Meronta melawan maut yang mengintai paksa.
Duka...langit hitam mencekam. Berlutut, menjerit hati manusia pasrah. Memanggil namaNya, Ya.....Bapa...Tuhan...Allah....Rabbi...ampuni kami.
Jakarta, 7 Juli 2021