Lihat ke Halaman Asli

Desy Pangapuli

Be grateful and cheerful

Aku Ibu Bos!

Diperbarui: 6 April 2021   03:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.talenta.co/

Hahahah...aku ibu bos!  Boleh dong aku katakan, inilah aku sekarang sejak memutuskan berkarir menjadi ibu rumah tangga.  Eiittsss...tunggu! 

Jangan labeli ibu rumah tangga dengan kata saja yah!  Maaf, menjadi ibu rumah tangga sebenarnya ibarat posisi manager! Mengurus rumah, keluarga dan keuangan yang luarbiasanya harus cukup hingga akhir bulan.

Saktinya, semuanya dilakukan oleh satu orang wanita yang mengerjakan banyak hal dalam waktu berbarengan, selama 24 jam, dan 365 hari! Sehingga bagiku, ibu rumah tangga juga sebuah profesi yang langsung atau tidak langsung "harus" diemban seorang perempuan karena kodratnya.

Tolong dipahami ada jurang perbedaan antara ibu rumah tangga zaman now dibandingkan zaman old. Dulu, seorang ibu murni mengurus keluarga, atau mungkin sambil berladang.  Begitulah kondisi zaman dulu, apalagi jika di daerah.

Tetapi kini, jamak seorang ibu rumah tangga memiliki pekerjaan atau bisnis sampingan. Apalagi sejak pandemi. Wowww....group WA isinya penuh dengan jualan emak-emak!  Mulai dari yang mentah, hingga yang matang. Mulai dari yang membuat sendiri, hingga yang menjual produk orang lain.

Intinya, ibu rumah tangga zaman sekarang jamak mempunyai pekerjaan sampingan. Motivasinya beragam, bisa dikarenakan alasan ekonomi, mengisi waktu, atau bahkan karena menyalurkan hobi.

Cerita panjangku yang memutuskan berhenti berkarir demi mengurus kedua bocahku ketika itu.  Keputusan sulit sudah pasti.  Bayangkan saja, awalnya bekerja berbekal laptop.  Lalu beralih berbekal sodet dan wajan?  Hahhaha...

Hitungan bulan masih tenang dan nyaman. Tetapi tidak sampai setengah tahun mulai gelisah. Akhirnya, mulai melirik laptop, dan mencari kesibukan di sana saat kedua buah hati sudah aman.

Ehhhmmm...aku harus bekerja tapi sambil mengurus anak, begitu suara hatiku.  Googling sana dan sini, dan memutuskan dengan bergabung di sebuah komunitas orang asing. Kenapa ini jadi pilihanku, alasannya tidak lain karena latar belakang pendidikanku dan pengalaman kerja yang selalu berhubungan dengan orang asing.

Supriseee...bukan sulap bukan sihir!  Singkat cerita aku mendapatkan kesempatan menjadi virtual assistant mengurusi bisnis orang asing yang keberadaannya di Dubai.  Bukan hanya satu, tetapi menjadi beberapa orang diantaranya orang Jepang, Philipina, India dan juga Australia.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline