Lihat ke Halaman Asli

Desy Pangapuli

Be grateful and cheerful

Bekerja dan Belajar

Diperbarui: 29 Maret 2021   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://ebooks.gramedia.com/

Hidup adalah soal pilihan, bisa belok kiri atau pun kanan.   Seperti juga halnya dunia kerja yang biasanya dirintis lewat jenjang pendidikan.  Meskipun banyak kejadian, ketika orang memilih bangku kuliah belum tentu karena minat.  

Banyak latarbelakangnya, disuruh orang tua, ikut teman, murah meriah, sedang trend, atau terburuk karena peminatnya jarang, otomatis jadi keterima.  Bahkan tidak jarang kuliah di jurusan tertentu karena daripada nggak kuliah. 

Fakta berikutnya, lulus kuliah pun belum tentu dapat kerja.  Dibarengi dengan keseruan lainnya, kalaupun kerja belum tentu sesuai dengan akademiknya.  Intinya, yang penting kerjalah.

Ironis memang, karena jumlah lulusan perguruan tinggi tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja.  Padahal gelar akademik bukan tanpa pengorbanan.  Selain kepala yang puyeng, biaya pendidikan di Indonesia juga tidak murah.  Kembali lagi, sekalipun diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) tidak berarti bebas urusan duit.  Lha...memangnya tidak ngekost, tidak makan dan tidak pakai transport?  Kebayang dong, apalagi jika perguruan tinggi swasta (PTS), ehhhmmm...sedap!

Tidak heran di banyak kejadian, tidak semua pekerja berhasil bekerja sesuai dengan gelar akademiknya.  Tetapi, mengingatnya sulitnya lapangan pekerjaan, maka tidak salah untuk mencoba mencintai, dan belajar untuk jatuh cinta.

Pilihan lainnya, sekalian saja banting stir membuka lapangan pekerjaan yang disesuaikan dengan hobi misalnya.  Meski pilihan ini sangat jarang, karena kebanyakan akan berlomba mencari pekerjaan di bidang formal.

Jujur, aku ini adalah produk dari jatuh cinta setelah bekerja.  Awalnya berlatar belakang pendidikan Perhotelan, dengan gelar Cum Laude, dan tawaran lansung kerja di management salah satu hotel bergengsi di Jakarta.  Alasan kuliahku dulu jelas, karena aku suka budaya, dan ingin bertemu dengan lingkungan mancanegara.

Tetapi, ceritanya tidak mulus, karena segudang kekhawatiran yang datang belakangan dari keluarga mematahkannya.  Lucu memang, kenapa khawatirnya belakangan.  Singkat ceritanya lagi, aku akhirnya memutuskan untuk kembali kuliah, dan kali ini ke negeri orang.

Kembali ke tanah air, dalam waktu singkat langsung diterima menjadi Private Secretary alias Sekretaris Pribadi di sebuah perusahaan asing.  Heheh...apakah aku murni hanya jadi sekretaris?  Oooo...enggak tuh!

Latar belakang pendidikan yang didapat dari Melbourne adalah Business Administration dengan predikat Cum Laude.  Tetapi, pada kenyataannya tugasku jadi panjang x lebar x tinggi nggak karuan luas dan dalam seperti Lautan Hindia.  Sibuk, dan serabutanku sih menurutku dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline