ilustrasi pikiran (sumber : Desi Pastida)Bukan aku yang tidak ingat padamuTapi kau selalu memanggil namaku dengan sebutan notifTiada henti-hentinya getaranmu, sengaja kau mengalihkan perhatiankuHanya untuk memastikanmu dan tergoda dengan panggilanmuAku sudah menoleh untuk beberapa periode waktuWalaupun sesekali mencoba menjengukmu diberandaRasa malas yang enggan dan tidak lagi tertarik dengan keberadaanmuItu sudah aku sepakati dan komitmen dengan diriUmpama bercerita panjang sudah aku tempatkan pada postingan berandakuAndai kata-kata bijak sudah tersampaikan, kata-kata kocak juga sudah aku selipkanAku memang tak sehebat yang lain, tapi berdiri pada barisan pada satu aplikasiitu sudah luar biasaTinta yang memudar selama ini terlalu halus goresannyaLemah tak berkekuatan teralihkan oleh perbandinganPersembunyiannya diketahui sang komentatorYang rindu media melihat terbitan setiap edisikuCeritaku sederhana, tidak menampakkan jiwa yang berkobarTidak ingin mengukir sindiran buat pembacaMengalir begitu saja sampai bahasaku disukai pemirsaItulah tintaku yang memudar karena ingin menghargai sebuah karya yang sesungguhnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI