Lihat ke Halaman Asli

Desy Hani

TERVERIFIKASI

Happy reading

"Toxic People", Penyerangan dalam Bentuk "Toxic Positivity"

Diperbarui: 15 Agustus 2021   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi toxic people yang dilakukan oleh seseorang dalam bentuk penyerang toxic positivity | sumber: kompas.com

Toxic people dan toxic positivity, suatu kepribadian yang mampu menghadirkan hubungan yang cenderung kearah yang lebih "toxic", apa jadinya bila keduanya berkolaborasi membentuk sebuah peristiwa? 

Setiap manusia yang terlahir di dunia ini, akan memiliki kisah serta ceritanya masing-masing, dan itu tidak akan pernah ada yang sama. Ibaratnya, sudah disediakan porsinya masing-masing. 

Terkadang, perjalanan hidup yang dihadapi akan memberikan ruang tersendiri untuk berbagi dengan orang terkasih. 

Ada beberapa alasan kenapa ada insan di muka bumi ini yang sering kali mencurahkan isi hatinya kepada orang yang dipercayai.

Mulai dari merasakan ketenangan pada diri sendiri, sesaat berhasil mengeluarkan seluruh kepenatan yang hadir (sesi curhat). 

Hingga mampu memberikan sugesti secara sendirinya, bahwa apa yang dihadapi mampu terselesaikan dengan baik.

Namun ternyata, mencurahkan segala isi hati yang dirasakan, serta unek-unek yang melanda diri tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Ilustrasi toxic | sumber: posciety.com

Salah mempercayai orang lain bisa berakibat curahan hati tersebut bocor, dan mengalir deras dari mulut ke mulut, sehingga menyebabkan hubungan toxic di antara keduanya.

Meskipun kepribadian toxic bukanlah sebuah diagnosa gangguan kesehatan mental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline