Lihat ke Halaman Asli

Waspadai Gangguan Berbicara Sebelum Akut

Diperbarui: 18 April 2019   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gangguan komunikasi termasuk berbagai masalah dalam berbahasa, berbicara, dan mendengar. Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi l, masalah suara, masalah kelancaran dalam berbicara atau gagap. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran.

Masalah bicara dan artikulasi merupakan suatu kondisi anak mengalami ketidak jelasan dalam berbicara sehingga perkataannya sulit dipahami dan dimengerti serta ditangkap oleh orang lain. 

Gangguan dalam berbicara dan artikulasi bunyi melibatkan organ bicara seperti: lidah, gigi dan bibir. Gangguan artikikulasi juga diakibatkan oleh kangker mulut atau tenggorokan, kecelakaan, bawaan lahir(celah bibir), atau faktor lain yang mengakibatkan rusaknya organ bicara. Gangguan bicara dan artikulasi juga dipengaruhi oleh bahasa ibu dan dialek daerah.

Gejala yang dialami gangguan bicara :

1. Sedikit bicara atau tidak berbicara sama sekali

2. Berbicara cadel/ gangguan logat berbicara

3. Gagap/ bicara ragu-ragu dan tidak jelas saat bicara.

Saat anak mengalami gangguan bicara peran guru dan orang tua sangatlah mendukung untuk memberikan rangsangan terhadap anak, supaya anak tersebut mudah untuk berinteraksi terhadap sesamanya. Berikut peran guru dan orang tua: 

-Guru maupun orangtua dapat mendorong anak untuk berbicara dengan saling berinteraksi denganya. 

- Berilah kesempatan untuk bermain dengan anak lainya.

- Jika kegagapan dan keragu-raguan masih berlangsung setelah usia 5tahun atau jika kedua kesulitan tersebut itu muncul kembali, maka konsultasikan kepada dokter. Karena, gangguan bicara yang dialami anak apalagi bila di biarkan, dapat mempengaruhi dan berdampak kemasa depanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline