Lihat ke Halaman Asli

Siapa AUD?

Diperbarui: 11 November 2017   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak usia dini memiliki sifat yang unik karena di dunia ini tidak ada satupun anak yang sama, meskipun lahir kembar, mereka dilahirkan dengan potensi yang berbeda, memiliki kelebihan, kekurangan minat dan bakat masing-masing. Perilaku anak juga beragam demikian pula cara belajarnya Oleh karena itu para pendidik anak usia dini perlu mengenal keunikan tersebut agar dapat membantu mengembangkan potensi mereka secara lebih baik dan efektif.  beberapa ahli dalam bidang pendidikan dan psikologi memandang perkembangan anak usia dini merupakan periode yang sangat penting dan perlu mendapat penanganan sedini mungkin. 

Montessori (dalam Hurlock,  1998) mengemukakan bahwa anak usia dini merupakan periode Sensitif atau masa peka pada anak yaitu suatu periode ketika suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, dan diarahkan sehingga tidak tehambat perkembangannya. Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Selain pertumbuhan dan perkembangan fisik dan motorik, perkembangan spiritual, moral, sosial, emosional, intelektual, dan bahasa juga berlangsung amat pesat. 

Vygotsku (dalam Astuti), mengemukakan bahwa bahasa merupakan sumber penting dalam pendidikan anak usia dini. Oleh sebab itu, dia mengembangkan kemampuan komunikasi anak usia dini melalui bahasa.  Vygotsky juga mengemukakan bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan proses berpikir anak sehingga, aktivitas mental yang tinggi pada anak dapat terbentuk melalui interaksi orang lain dan lingkungannya. 

Secara umum anak usia dini dikelompokkan sebagai berikut : 

1. Usia 0-1 tahun

  usia ini merupakan masa bayi, tetapi perkembangan fisik mengalami kecepatan yang sangat luar biasa, paling cepat dibandingkan usia selanjutnya. 

2. Usia 2-3 tahun

  pada usia ini terdapat beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya yang secara fisik masih mengalami pertumbuhan yang pesat. 

Sangat aktif,  mulai mengembangkan kemampuan berbahasa,  mulai belajar mengembangkan emosi.  

3. Usia 4-6 tahun

Anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan, perkembangan bahasa juga semakin baik.  perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar, bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial, walaupun aktivitas bermain dilakukan anak secara bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline