Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Aku, Buku, dan Kisah Perjalanan Adaptasiku Bersama "Balada Si Roy"

Diperbarui: 24 April 2021   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku dan koleksi novel Balada Si Roy (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Membaca adalah salah satu hobiku sejak kecil. Sejak mulai bisa membaca rasanya senang sekali kalau ada bacaan di sekitarku. Entah itu buku cerita, koran maupun majalah. 

Pada saat bermain ke rumah salah satu kawan, hal pertama yang kutanyakan adalah koleksi bukunya. Jika ia memiliki koleksi buku maka aku akan rajin datang ke rumahnya. Sampai semua bukunya yang kusukai tuntas dibaca.

Dulu itu serial Tini yang paling aku suka. Ada Tini Belajar Berenang, Tini Belajar Sepeda dan seterusnya. Aku upayakan untuk bisa membaca semua serial Tini. 

Di sekolah pun demikian. Perpustakaan sekolah menjadi tempat favoritku selain lapangan. Artinya jika tidak ada kegiatan di lapangan seperti bermain kasti, bermain karet atau galasin. Maka aku lebih memilih pergi ke perpustakaan. 

Memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama hobi membacaku semakin meningkat. Aku mulai menyukai buku-buku sastra karya penulis kenamaan Indonesia. Trilogi Ronggeng Dukuh  Paruk karya Ahmad Tohari dan Seri Kenangan karya Nh. Dini menjadi bacaan rutinku di perpustakaan.

Ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas aku mulai mengoleksi serial Balada Si Roy karya Gola Gong. Novel remaja yang awalnya merupakan cerita bersambung di majalah HAI. 

Dulu sewaktu masih berupa cerita serial di majalah, aku membacanya dari pinjam teman. Karena tidak berlangganan majalah tersebut. Namun begitu dibukukan maka aku harus memilikinya. Itu tekadku. Alhasil aku jadi rajin menyatroni toko buku Gramedia. Menunggu dan melihat kelanjutan serial Balada Si Roy.

Buatku toko buku Gramedia sudah seperti rumah kedua. Bagaimana tidak? Sepulang sekolah jika tidak ada kegiatan ekstrakurikuler aku selalu ke Gramedia sampai sore. Begitu pula saat hari libur. Tiada hari tanpa ke Gramedia. Demi tidak ketinggalan novel Balada Si Roy seri berikutnya.

Tidak hanya itu saja. Aku pun membaca buku-buku lain yang tidak disegel. Namun bukan berarti aku tak membeli buku lainnya. Setelah membaca di Gramedia justru aku tertarik untuk memilikinya. Meski pun tidak saat itu membelinya. Namanya juga kantong pelajar.

Setelah memiliki penghasilan sendiri barulah aku mulai menyicil buku-buku yang jadi incaranku. Termasuk buku yang sudah kubaca. Kalau dulu kan hanya membaca di perpustakaan atau toko buku. Sekarang harus memilikinya. Sebagai pelengkap koleksi bukuku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline