Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Senangnya Dilukis Temanku Lima Benua

Diperbarui: 1 Januari 2019   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

TEMANKU LIMA BENUA. Ini bukanlah nama sebuah komunitas atau kelompok tertentu. Melainkan nama seorang remaja putri kelas XI SMAN 3 Klaten. Bagi yang tidak yakin, bisa goegling mencari tahu nama tersebut. Pasti akan muncul wajah seorang remaja putri yang murah senyum.

Saya bertemu dengannya saat acara Kongres Kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jakarta beberapa waktu yang lalu. Bersama founder Sahabat Budaya Indonesia, Romo Mudji dan Profesor Nunus, kami hendak mendatangi sebuah acara di salah satu ruang perpustakaan. Tiba-tiba seorang remaja putri menyapa kami dengan ramahnya. "Silakan! Mari saya sket ya? Tidak lama kok. 1 menit saja."

dokpri

"Oh, sebentar ya? Mau tanya penjaganya dulu soal acara didalam," kata saya. Ia tersenyum sambil menunggu kami. Begitu dinyatakan tak bisa masuk karena quotanya sudah penuh, maka jadilah kami di sket olehnya satu per satu. Sambil menunggu giliran, saya perhatikan name tag-nya. 

Temanku Lima Benua. "Ini nama komunitasmu ya?" tanya saya. "Oh, bukan. Ini nama saya," sahutnya. "Unik sekali," kata saya lagi. "Siapa yang memberi nama itu," sambar Romo Mudji. "Om WS Rendra," sahutnya. "Kamu anaknya Rendra?" tanya Romo Mudji lagi. "Bukan. Ayah saya kawan dekat Om WS Rendra."

dokpri

Lalu mengalirlah obrolan demi obrolan. Saya pun goegling namanya saat itu. Rupanya Temanku Lima Benua yang biasa disapa Liben ini putri seorang seniman pantomim di Klaten. Bakat seninya tentu mengalir dari sang ayah. Tetapi ia mempelajari sketsa wajah dari you tube. 

Sudah ribuan sketsa wajah yang ia buat. Atlet-atlet Asian Games dan Asian Para Games berikut official termasuk didalamnya. Anak muda yang energik dan penuh bakat. Ia pula yang mendirect serta mendorong adanya gelaran Klaten Biennale 2017. Jujur iri dengan kiprahnya. Masih muda tetapi memiliki semangat luar biasa untuk memajukan kampung halaman dan negeri tercinta ini. Dulu seusia dirinya saya hanya apa? Rasanya belajar saja tak banyak berkiprah. 

dokpri

Hari itu ketika saya di skets olehnya, menjadi momen yang tak akan terlupakan. Akan saya ingat selalu. Kelak, ketika namanya sudah mendunia, saya bisa tersenyum bangga karena pernah di lukis olehnya. (EP)

Note :

Ulasan ini dimuat juga dalam blog pribadi http://catatandenik13.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline