Lihat ke Halaman Asli

Delia Puspita

SMAN 1 PADALARANG

Pelangi Hitam

Diperbarui: 8 Februari 2020   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Terlihat malam yang begitu indah terang oleh sinar bulan dan bintang.Namun ia menangis ketika terbayang senyum indahnya yang kini tak bisa ia lihat lagi. Tawanya yang nyaring tak bisa ia dengar lagi.Waktu cepat berlalu,tak disangka orang yang begitu dekat bisa menjadi dua orang asing yang tidak saling tanya.

Malam berganti pagi,suara ayam begitu nyaring ditelinganya, hingga dia terbangun dan melihat jam ternyata sudah jam 7:15 WIB.Segera dia membersihkan diri. Tak sempat sarapan. Dia bergegas pergi ke sekolah.

"Maaf pak saya terlambat,tadi diperjalanan macet"

"Silahkan belajar di luar!"

"Maaf pak, Tapi.."

"Keluar! "

Sudah ia duga, akhirnya ia pun pergi keluar. Tanpa ada sepatah kata pun.Ketika di luar kelas, tiba tiba ada seseorang menghampirinya dan duduk disampingnya.

"Mau?" tanyanya sambil menyodorkan roti. Dia tersenyum dan menolak tawarannya.

"Gila yaa jago banget dia main basket nya," dia penasaran siapa yang wanita puji itu.

"Iya dia emang jago, dia ketua basket"

Dia hanya tersenyum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline