Lihat ke Halaman Asli

Ikwan Setiawan

TERVERIFIKASI

Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Perjuangan dan Siasat Petani Tembakau dalam Pertunjukan "Bhekoh"

Diperbarui: 7 November 2022   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para perempuan buruh tani sedang menari. Dokumentasi penulis

Di tengah-tengah upaya pembatasan rokok melalui bermacam regulasi Negara, para petani dan buruh tembakau mengalami kompleksitas masalah yang menjadikan mereka sebagai pihak yang kurang beruntung. Meskipun cukai rokok masih saja menjadi salah satu andalan devisa Negara, kehidupan petani dan buruh tani tembakau masih saja dililit bermacam masalah. 

Dewan Kesenian Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, pada 15 Desember 2019, menggelar pertunjukan kolaboratif berjudul "Bhekoh" yang mengetengahkan perjuangan dan siasat kaum petani dan buruh tani tembakau untuk bisa survive. Tulisan ini merupakan apresiasi dan kritik terhadap pertunjukan tersebut. 

Memasuki Bhekoh

Bagian depan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Jember, 15 Desember 2019, dipenuhi seni instalasi dalam wujud akar yang terbuat dari daun tembakau kering yang dirangkai, menyulur lebih dari 10 meter. Bagi saya, ini merupakan "pengantar" bagi pertunjukan kolaboratif Bhekoh (Tembakau) oleh Dewan Kesenian Kampus (DKK) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. 

Seni instalasi akar yang dibuat dari daun tembakau kering. Dokumentasi penulis

Sejak awal, tim kreatif pertunjukan ini ingin membawa imajinasi penonton ke dalam jagat petani dan buruh tani tembakau yang berliku dan rumit. Di bagian samping pintu masuk PKM dipasang lukisan yang menghadirkan "pusaran daun kering" yang juga merepresentasikan persoalan tembakau yang melibatkan petani dan subjek lain dalam mata rantai produksi dan konsumsi. 

Banyak cerita keindahan tentang "emas hijau" yang menjadi andalan komoditas Jember sejak era kolonial hingga masa kini. Namun, semua kalkulasi ekonomi seringkali mengabaikan kompleksitas permasalahan yang dialami oleh para petani dan buruh tani.

Pilihan untuk menghadirkan seni instalasi dan lukisan bisa dibaca sebagai kecerdasan kreatif yang mengajak penonton untuk membangun asumsi akan maksud pertunjukan. Selain itu, dalam perspektif formasi wacana, instalasi dan lukisan itu menjadi bagian dari wacana jagat pertembakauan yang akan disajikan dalam pertunjukan kolaborati: drama, tari, dan musik. 

Harus saya akui, kesadaran untuk memanfaatkan ruang depan yang menghadirkan tuturan visual yang bisa menggiring asumsi ataupun opini tertentu. Tentu saja, pemahaman demikian membutuhkan kepekaan kreatif dan kritis atas teks yang disajikan. Semua teks kultural merupakan arena untuk memroduksi wacana yang berkelindan dengan kondisi masyarakat.

Secara sadar tim kreatif menyuguhkan wacana yang dikonstruksi dari tanda-tanda visual dalam seni instalasi dan lukisan. Wacana-wacana tersebut berkontribusi pada pembentukan pengetahuan terkait dunia pertembakauan. Asumsi itulah yang secara sadar saya bawa ketika dipersilahkan oleh MC untuk memasuki ruang pertunjukan bersama penonton lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline