Lihat ke Halaman Asli

Metta Karuna

Wiraswata

ILC - (PSSI, Antara Hidup dan Mati ) dan Percobaan Pengeroyokan

Diperbarui: 2 Maret 2016   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada awal awal acara ILC,  bahkan JLC ,  aku sungguh sering nonton, tetapi aku mulai berhenti menonton setelah pemilu presiden dengan berbagai alasan ,  antara lain ,  1.  Datuk Karni Ilyas tidak akan berani mengangkat kasus Lumpur Lapindo ,  2.  ILC cuma ngomong ngomong doang ,  hampir tidak ada sama sekali tindak lanjut dari topik topik yang dibicarakan.

 

Entah mengapa ,  pada malam 1 Maret 2016, aku nonton (lagi) ,  bahkan sejak awal dan hampir dengan kedua mata tidak berkedip dan kedua telinga tetap terpasang .

 

Seperti sudah  diduga,  nara sumber hanya ngomong berputar putar seperti gasing yang tidak lancar.................

Tetapi ,  dua orang narasumber  Gatot S Dewa Broto  (juru bicara kemenpora) dan Yusuf Suparman  (biroDiskusi  hukum kemenpora) berbicara dengan cara yang sangat meyakinkan yang mengindikasikan bahwa mereka berdua sungguh menguasai permasalahan dan lebih jauh lagi menpora sudah mempunyai solusi atas masalah PSSI ini.

Sementara itu ,  beberapa waktu lalu ,  sewaktu di acara metrotv dengan pemandu Najwa Shihab,  presiden ditanyai mengenai masalah PSSI ,  dan presiden menjawab bahwa beliau memperhatikan masalah PSSI dan akan segera mencari jalan keluar .

Menurut pengamatan saya,  para narasumber hanya berbicara berputar putar dan  sama sekali tidak menyentuh kekisruhan PSSI yang disebabkan pengurus PSSI sendiri ,  kecuali , Tommy Welly (anggota tim ad-hoc FIFA )  mulai sedikit menyinggung kekisruhan internal sendiri ..................                                      

Hampir diujung acara  tiba giliran seorang narasumber ,  Partoban Pangaribuan yang mewakil FDSI ,  Forum Diskusi Suporter Indonesia dengan lantang menunjuk kekisruhan yang diakibatkan masalah internal PSSI ,  hingga keluar kata kata (kira kira) ,  "lebih baik PSSI dimatikan saja,  bikin federasi baru .........  suntik mati saja"

Ruangan menjadi agak senyap , hingga seorang mantan menpora yang sedang akan menyalonkan diri menuju DKI 1 ,  membentak dan menunjuk nara sumber FDSI ini dan dengan suara keras memerintahkan agar mencabut kata kata "SUNTIK MATI ".   Kantukku tiba tiba saja hilang .  Rupanya banyak juga pembela PSSI termasuk borok boroknya.

Pagi pagi aku bangun dan mendapatkan berita bahwa Partoban Pangaribuan menderita pengeroyokan seusai acara ILC ini.............

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline