Lihat ke Halaman Asli

Rayuan Gombal

Diperbarui: 10 Juli 2017   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinilah.. duduklah denganku

Dinda, mari turunkanlah bahumu sejenak.

Kau tampak cantik dengan dagumu yg kau angkat seolah ingin menyamai kepalamu.

Dinda, sudahlah.. sinilah.. duduklah denganku..

Kau tahu, kenapa pelangi ada selepas hujan?

Jalan-Nya memang begitu Dinda, selalu ada bahagia dibalik air mata.

Dinda, sudahlah jangan merajuk, aku hanya makin setia ketika kau mengamuk.

Ufuk barat mulai memerah, seruan-Nya sudah ramah terdengar di telinga.

Sudahlah Dinda, kita hanya makhluk hina yg kita hinakan sendiri.

Kau tak salah Dinda, kita hanya perlu berbenah.

Mungkin mobil mewah bagus untuk Tuan-tuan itu. Tpi mungkin tidak dengan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline