Lihat ke Halaman Asli

Dian Kusumawardani

Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Surat untuk Mama

Diperbarui: 9 Mei 2021   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

surat untuk mama | olahan pribadi

Beberapa hari lagi lebaran tiba, hari kemenangan bagi semua umat muslim. Lebaran identik dengan saling berkumpul dengan sesama anggota keluarga. Ini yang membuat orang-orang rela berbondong-bondong melakukan mudik.

Sebagai orang asli Surabaya yang tak punya kampung halaman, saya tak akrab dengan tradisi mudik. Tahun lalu ketika ada larangan mudik, saya tenang-tenang saja. Sebab memang tak punya kampung halaman.

Tapi berbeda dengan tahun ini. Awal tahun 2021, Mama pindah ke Nganjuk. Menemani adik tinggal di rumah dinas. Awalnya ini disambut gembira. Sebab kami berencana merayakan lebaran di Nganjuk. Kami mau merasakan bagaimana mudik itu.

Eh ternyata, ini hanya tinggal rencana. Pandemi belum berakhir. Pemerintah melarang mudik. Kami batal berkumpul di Nganjuk.

Kini saya merasakan, bagaimana sedihnya tak bisa mudik dan tak bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi demi kebaikan bersama, rasa rindu harus ditahan. Sebagai penawar rindu, saya pun menulis surat untuk Mama dan Adik.

Assalamu'alaikum..

Untuk Mama dan Adik, apa kabar semuanya?

Semoga selalu sehat dan bahagia ya.

Sebentar lagi lebaran tiba, hari kemenangan yang ditunggu-tunggu bagi semua umat muslim.

Biasanya di hari lebaran kita semua berkumpul. Saling bermaaf-maafan sambil berkumpul menikmati hidangan khas lebaran yang Mama masak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline