Lihat ke Halaman Asli

Dede Rudiansah

Reporter | Editor | Edukator

Anies Baswedan dan Kontrak Politik yang Tidak Membelenggu

Diperbarui: 10 Januari 2024   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: indienesia.id

Salah satu tantangan terbesar bagi politikus Indonesia adalah bagaimana menjaga integritas dan kemandirian mereka di tengah-tengah berbagai kepentingan yang bersinggungan. 

Banyak politikus yang harus berutang budi kepada pihak-pihak yang membantu mereka dalam proses pemilihan, baik secara finansial, logistik, maupun politik. Hal ini sering kali membuat mereka tidak bebas dalam menentukan kebijakan, karena harus memenuhi tuntutan atau permintaan dari pihak-pihak yang telah memberi bantuan.

Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta dan capres no.1 Koalisi Perubahan, mengaku tidak terikat dengan kontrak politik apapun. Ia mengatakan bahwa dirinya menerima banyak bantuan dari berbagai pihak, tetapi tidak ada yang mengharuskan ia untuk melakukan sesuatu sebagai balasannya.

Satu-satunya kontrak politik Anies adalah kontrak politik dengan rakyat. Di setiap kampanyenya Anies kerap mengutarakan janji politik, yang tak sedikit sampai harus teken hitam di atas putih, dan itulah kontrak politik Anies. Bukan dengan individu tetapi dengan rakyat.

Anies sendiri tidak terafiliasi/tergabung dengan partai. Hal ini pun memperkuat kesan bahwa dirinya independen dan merdeka dari pengaruh-pengaruh partai politik.

Foto: optika.id

Kontrak politik yang diusung Anies Baswedan ini menunjukkan bahwa ia tidak mau terjebak dalam praktik politik yang tidak sehat, yang bisa merusak reputasi dan kredibilitasnya. 

Ia ingin bekerja sesuai dengan visi dan misinya, tanpa harus mengorbankan kepentingan publik demi kepentingan pribadi atau kelompok. Ia ingin membuktikan bahwa ia bisa menjadi pemimpin yang amanah, profesional, dan bertanggung jawab.

Kontrak politik yang tidak membelenggu ini juga bisa menjadi inspirasi bagi politikus lain, yang ingin berkontribusi untuk kemajuan bangsa, tanpa harus tergantung pada pihak-pihak tertentu.

Dengan demikian, mereka bisa menekan diri untuk tidak mengumpulkan uang dengan cara tidak benar, karena ingin cepat mengganti modal. Mereka juga tidak akan ditekan oleh yang membantu untuk segera ganti rugi, karena kinerja mereka sudah memberikan prestasi yang memuaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline