Lihat ke Halaman Asli

Pembangunan Indonesia Sentris yang Berbasis Kearifan Lokal

Diperbarui: 27 Juni 2016   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari beribu-ribu pulau baik pulau besar maupun pulau kecil dan terhubungan oleh lautan luas nan indah membentang mulai dari arah Timur hingga arah barat, mulai  dari pulau Aceh hingga pulau Papua. Pesona keindahan alamnya menyimpan berjuta-juta kekayaan alam sebagai sumber kehidupan baik yang sudah dieksplorasi maupun yang belum. Sumber daya alamnya baik yang bisa diperbaharui maupun yang tidak, merupakan modal pembangunan yang cukup potensial dan harus terus dikembangkan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat Indonesia. Falsafah ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Hal ini terlihat jelas, bahwa kekayaan alam sebagai sumber daya alam harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menunjang kemakmuran rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan dalam memanfaatkan sumber daya ala mini baik di daratan, luatan dan udara sebagai modal pembangunan menuju pemerataan pembangunan di seluruh wilayah bumi Indonesia. Pembangunan tidak hanya terpusat di pulau Jawa saja, namun harus menyeluruh hingga ke seluruh bumi Nusantara, baik mulai dari perkotaan, hingga pedesaan dan semua itu harus berbasis pembangunan kearifan lokal. Maksud pembangunan berbasis kearifan lokal adalah, memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki wilayah setempat dan bertujuan untuk pembangunan serta pengembangan wiliyah tersebut dan berdasarkan tingkat kebudayaan warga setempat.

Setiap wilayah memiliki sumber daya tersendiri baik itu sumber daya fisik dan non fisik (kebudayaan/keseniaan) yang tentu saja saling bersinergis memunculkan suatu keterkaitan yang akan menunjang terlaksananya pembangunan dan pemerataan di seluruh wilayah bumi Indonesia.Sebagai contoh wilayah Bali yang memiliki pesona keindahan alam dan budaya asri yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan wisatawan baik domestik maupun internasional untuk mensejahterakan dan mendukung pembangunan wilayah setempat.

Bagaimana halnya dengan Pembangunan Infrastruktur Indonesia Sentris? Apa maksud dan tujuannya? Adapun yang dimaksud pembangunan Indonesia sentris adalah arah pembangunan yang menyeluruh dan merata namun tidak hanya berpusat pada area pulau Jawa  saja. Masing-masing daerah memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber kekuatan ekonomi bangsa demi terciptanya suatu kedaulatan ekonomi negara. Pemerataan pembangunan harus diterapkan agar warga Indonesia bisa merasakan perikeadilan di semua bidang kehidupan tanpa kecuali. Namun sekali lagi, pembangunan ini harus berdasarkan kearifan lokal sebagai keunggulan dan ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing wilayah yang diwujudkan dalam bentuk usaha mikro dan makro sebagian besar warganya. Dari data BPS http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1770 pada tabel dibawah ini, terlihat bahwa masing-masing wilayah memiliki keunggulan ekonomi yang menjadi kekuatan ekonomi rakyat. Kesemuanya itu memiliki peranan dalam membentuk kekuatan ekonomi rakyat yang sinergis sehingga bisa mendukung keberlangsungan pembangunan dan pemerataan infrastruktur sentris di seluruh wilayah Indonesia yang berdaulat.


 

Provinsi

Industri Dari Kulit

Industri Dari Kayu

Industri Logam Mulia dan Bahan dari Logam

Industri Anyaman

Industri Gerabah / Keramik / Batu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline