Lihat ke Halaman Asli

Dean Ruwayari

TERVERIFIKASI

Geopolitics Enthusiast

Ide Puisi: Burung Tak Tertulis

Diperbarui: 26 September 2021   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

absfreepic.com

Katanya...
jangan bicarakan puisi, sebelum selesai ditulis, bisa bawa sial.
Jika membiarkannya keluar terlalu dini, ia akan terbang.
Kali ini, mereka benar.

Aku menyaksikan puisi ku terbang ke depan bar dan menunggu di sana sampai pelanggan berikutnya masuk.
Lalu aku melihatnya terbang keluar dari pintu yang terbuka menuju malam dan berlayar pergi.

Aku hanya bisa membayangkannya, hinggap di atas rumah di kota yang minim cahaya ini.
Yang ingin ku katakan, puisi itu pengajar yang brilian, seperti pisau cukur, cepat mengajar hanya dengan satu atau dua goresan miring.

Malam ini...
aku pulang sendirian tanpa puisi berayun di sangkar hatiku kecuali harapan samar bahwa mungkin aku sekilas melihat sayapnya mengibas cahaya, mungkin bertengger di rambu jalan atau lampu jalan.
Burung tak tertulis yang malang, sayapnya terlipat, menatapku dengan mata kecil yang bersinar.

Sesna, 13 Februari 2021.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline