Di dunia yang berkembang pesat saat ini, para profesional sering kali menemukan diri mereka berkutat dengan pertanyaan : apakah mereka harus menjadi seorang generalis atau spesialis?
Kedua jalur tersebut memiliki kelebihan masing-masing, dan pilihannya pada akhirnya bergantung pada tujuan individu, minat pribadi, dan tuntutan industri.
Pilihan ini tentu ada di tangan anda dalam menentukan tujuan hidup anda. Namun bagi para Gen Z di umur 20 awal sebaiknya mempergunakan kesempatan dan waktu untuk mengeksplor apapun yang bisa di usahakan demi upaya dalam merasakan dan mecoba, apakah cocok di bidang A atau bidang B, apakah lebih menyukai bidang C di banding bidang D?. Hal ini bisa juga disebut generalis.
Upaya tersebut sangat penting untuk Gen Z yang masih belum memiliki tanggunggan keluarga dan hanya mengurus hidup sendiri, karena mereka hanya perlu bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Oleh sebab itu, jangan lah takut mencoba hanya karena takut gagal. Justru karena gagal itulah kesempatan untuk belajar agar menjadi lebih baik lagi.
Berikut beberapa hal untuk menjadi pertimbangan dalam penetapan memilih menjadi generalis atau spesialis dengan perincian karakteristik serta keuntungan menjadi seorang generalis dan spesialis.
Dan juga bagaimana agar dapat meraih keduanya secara seimbang demi jalan menuju kesuksesan jangka panjang dan pertumbuhan profesional.
Keuntungan Menjadi Seorang Generalis:
Generalis memiliki beragam keahlian yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan berbagai situasi. Berikut adalah beberapa keuntungan utama menjadi seorang generalis:
1. Fleksibilitas: Generalis unggul dalam peran yang membutuhkan fleksibilitas, kemampuan beradaptasi. Mereka dapat menangani berbagai macam tugas dan dengan mudah beralih di antara berbagai proyek atau bidang keahlian.
2. Basis Pengetahuan yang Luas: Generalis memiliki pengetahuan yang luas di berbagai bidang. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghubungkan ide-ide dari berbagai bidang, mendorong inovasi dan pemecahan masalah secara kreatif.