Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Berbagai Macam Sistem Pertanian di Indonesia

Diperbarui: 9 September 2019   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Pertanian merupakan cara manusia untuk memenuhi kebutuhan primer berupa pangan. Munculnya pertanian jika melihat kilas balik melalui sejarah yaitu karena insting manusia yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejarah pertanian muncul karena peradaban kebudayaan manusia yang berubah seiring waktu dan zaman.

            Di Indonesia, pertanian sendiri merupakan roda penggerak perekonomian jika melihat fakta bahwa sumber daya alam di Indonesia sungguh besar. Pertanian saat ini telah melalui perjalanan yang sangat panjang. Perkembangan sistemnya terus meningkat yang berawal dari pertanian konvensional, hingga saat ini sudah banyak tersebar ilmu tentang sistem pertanian yang lebih modern.

            Dalam masa modern ini pula semakin besar tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, terutama di Indonesia, yakni bagaimana besarnya persaingan dalam sektor pertanian itu sendiri. Untuk membesarkan dan mengembangkan sektor pertanian tidaklah mudah. Walaupun peluang bisnis besar ada di depan mata karena hasil pertanian merupakan kebutuhan primer setiap manusia, namun persaingan dalam lingkupnya juga tidak mungkin tidak terjadi. Lalu, bagaimana cara mengembangkan sistem pertanian? Caranya ialah terletak dalam sistemnya. Sistem yang dimaksud di sini ialah bagaimana cara mengolah pertanian dan hasil pertanian itu sendiri.

            Di Indonesia, terdapat berbagai macam sistem pertanian yang berkembang. Sistem pertanian yang digunakan tergantung pada kriteria-kriteria tertentu, seperti jenis lahan atau tanah, jenis tanaman atau tumbuhan yang dikelola atau dikembangkan, atau juga tergantung pada suhu atau jenis iklim sekitar daerah pengembangan pertanian tersebut. Sistem-sistem pertanian di Indonesia yang dimaksud ialah sebagai berikut:

  • Sistem Ladang

Sistem ladang merupakan sistem pertanian yang paling minim menggunakan teknologi dan alat. Hal ini disebabkan oleh sistem cocok tanamnya yang berpindah-pindah dan biasanya penyediaan lahan dengan menebang dan membakar lahan hutan.

  • Sistem Pekarangan

Seperti namanya, pekarangan yang di maksud ialah lahan pribadi yang berada di sekitar tempat tinggal atau rumah. Pengelolaan sistem pekarangan ini dikelola oleh tiap atau sebagian individu dan hasilnya kebanyakan untuk pribadi bukan untuk dijual.

  • Sistem Tegal Pekarangan

Pada sistem ini cocok digunakan pada lahan yang kering dan susah mengakses air yang cukup. Sistem tanam yang digunakan ialah campur jenis tanaman dan tidak diberikan perawatan yang begitu intensif.

  • Sistem Sawah

Tingkat pengelolaan dan kestabilan dalam sistem sawah merupakan keunggulan tersendiri. Keunggulan tersebut berupa sistem pengairan dan drainase yang baik.

  • Sistem Pertanian Organik

Dalam sistem pertanian organik sangat meminimalkan penggunaan bahan kimia bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Pengelolaan dalam sistemnya juga harus hati-hati dan ekstra karena berbeda dari sistem konvensional.

  • Sistem Perkebunan

Tanaman yang dikelola dalam sistem perkebunan bukanlah merupakan tanaman komoditas utama, seperti padi, melainkan jenis tanaman yang cenderung membutuhkan waktu penanaman lebih dari satu tahun.

Namun tentunya dibalik berbagai macam sistem pertanian tersebut memiliki masing-masing kelebihan dan kekurangan. Adapun indikator baik tidaknya tak bisa dibandingkan secara langsung karena tiap sistem pertanian memiliki komoditas dan keunggulan masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline