Lihat ke Halaman Asli

Dee Daveenaar

Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Usai Tertampar Ustad Syam, Langsung Take Action

Diperbarui: 15 April 2021   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.tribunnew kaltim

Pertama-tama rasanya saya perlu perkenalkan sedikit tentang Ustad Syam -- ustad millenial yang setiap hari mengisi acara religi Islam itu Indah di sebuah stasiun TV.  Kalau saja dia tidak terpeleset saat mengutip ayat yang menjanjikan 72 bidadari sebagai suatu kesempatan untuk pesta seks, pasti saya tidak akan memperhatikannya. 

Oh ini tho ustads Syam...begitu klik program TV itu, kesan pertamanya  hmm masih muda jadi dimaklumi saja jika ada kesalahan, apalagi dia sudah meminta maaf. Ustad juga manusia #rockerjugamanusia_modeon. 

Sayapun jadi sering menyimak tausiahnya walaupun tidak rutin. Saya senang saat dia menjelaskan bahwa ucapan seorang ustads yang menyakiti pendengarnya juga berpotensi sebagai dosa, maka ustad terutama dirinya harus hati-hati dalam berucap. 

Ini lebih lanjut dibuktikan saat ia menikahi isteri yang dikenalnya melalui aplikasi TikTok, tuh kan milenial banget. Ketika berdua diambil fotonya dan sang isteri memeluknya mesra, ustads Syam mengingatkan isterinya supaya tidak mesra-mesra, "Nanti ada yang sedih melihat kita."

Usai memasuki tahun 2021 ini Islam itu Indah membahas masalah pergantian waktu serta penggunaannya. Betapa kita sering merasakan waktu begitu cepat berlalu;  perasaan baru saja memasuki tahun 2020 eh tetiba karena virus Covid-19 harus di rumah saja sepanjang tahun. 

Dan tanpa terasa kita sudah memasuki tahun 2021. Fenomena perasaan baru saja, tahu-tahu sudah memasuki tahun baru menurut ustad Syam termasuk tanda-tanda kiamat sudah dekat. Sehari tetap 24 jam tapi kenapa sekarang serasa lebih cepat dari sebelumnya , begitulah tanda-tanda yang harus dicermati.

Lebih jauh lagi ustad Syam mengingatkan, "Selama nyaris setahun di rumah saja, apa yang sudah dilakukan? Seharusnya bacaan Al Quran jauh lebih maju. Bagaimana dengan hafalan Quran-nya, berapa ayat yang sudah dihafalkan dalam setahun ini?"

Peringatan ustad Syam ini benar-benar menampar, paling tidak buat saya. Benar juga ya, harusnya bacaan Al Quran sudah jauh lebih baik, harusnya hafalan ayat sudah banyak bertambah. Nyatanya tidak, bacaan Quran saya jangankan dibandingkan dengan Qariah. Dibandingkan dengan Syahrini saja kalah jauh.

Benak saya berjalan lebih jauh.....sebagai penulis, berapa novel yang sudah saya selesai dalam tahun 2020 lalu, sudah berapa naskah kamu turunkan dalam berbagai applikasi penulisan?

Saya menatap kaca sembari berkata dalam hati, "Hei...kamu kan di rumah saja, kenapa pencapaianmu hanya pertambahan berat badan?"

Untung soal ini saya tidak sendiri, kan ada kamu, kamu dan kamu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline