Lihat ke Halaman Asli

Si Pemuda dan Gadis Pujaannya

Diperbarui: 5 April 2021   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si pemuda dan gadis pujaannya. Sumber Ilustrasi: Pixabay

Si pemuda berjalan bersama si gadis. Mereka sampai di sebuah kebun luas. Lalu mereka memetik kacang yang berbuah lebat. Namun saat si gadis mengambil kacang dari tanah, ia perlahan memudar. Si pemuda berteriak dan mengejarnya, namun si gadis telah menghilang bagaikan asap.

Si pemuda terbangun. Ia melihat puluhan orang gunung sedang berisitirahat di depannya. Ia baru ingat, mereka ada di pemakaman itu untuk mencari air terjun bertuah.

"Tampaknya kau habis mimpi buruk." Kata salah satu orang gunung di sampingnya.

"Entahlah. Aku sekarang merasa kepayahan. Mungkin karena aku tak tidur berhari -- hari."

"Istirahatlah lagi. Sekarang masih siang. Nanti malam kita akan mencari kunang -- kunang itu."

Si pemuda ingin meneruskan tidur, tapi tak bisa.

"Mataku terpejam tapi pikiranku kemana -- mana." Kata si pemuda.

"Haha. Kau tidak sendiri. Kadang aku juga begitu."

"Kalau kau tak bisa tidur, biasanya apa yang kau lakukan?"

"Aku akan terus membuka kedua mataku."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline