Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Siluman Buaya

Diperbarui: 21 Maret 2021   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siluman buaya. (Sumber ilustrasi: Pixabay)

"Katakan, darimana kau bisa menangkap seekor babi dengan sekali tombak?" Tanya si turis.

"Aku dulu pernah tinggal di hutan yang banyak babinya. Jadi aku sering melihat orang -- orang disana menangkap babi." Kata si pemandu.

"Jadi karena itu kau menjadi seorang pemandu?"

"Bisa dibilang begitu. Meski tidak semuanya, aku kadang berjalan -- jalan di daerah gunung ini dan sekitarnya. Jadi aku tahu sedikit -- sedikit."

"Baguslah. Jadi aku tidak rugi menyewamu."

"Meski begitu, bukan berarti kau harus mengandalkan aku saja. Karena selain kita, orang lain juga menginginkan air terjun itu."

Si turis dan si pemandu menaruh tas dan barang mereka. Di sekeliling mereka, terdapat banyak pohon rimbun dan sepetak tanah kosong. Mereka memutuskan untuk bermalam dan mendirikan tenda kecil disana.

"Besok, kita akan menyeberang danau." Kata si pemandu.

"Danau? Sudah lama aku tidak melihat danau." Kata si turis.

"Tapi ini bukan untuk senang -- senang. Karena di danau itu ada siluman."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline