Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

TERVERIFIKASI

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Rakyat Irak Bergembira "Zona Hijau" Dibuka untuk Umum

Diperbarui: 24 Desember 2018   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.revolvy.com

Tanggal 10 Desember 2018 ini, rakyat Irak menyambut keputusan pemerintahnya mencabut atau meniadakan apa yang dinamakan  "Green Zone" atau Zona Hijau. Sekarang rakyat Irak bebas keluar masuk setelah 15 tahun dilarang ke wilayah apa yang dinamakan Zona Hijau itu.

Istilah Zona Hijau ini adalah istilah militer. Sebenarnya, zona ini disebut juga dengan istilah Zona Internasional, tetapi lebih populer dengan sebutan Zona Hijau. Luasnya kira-kira 10 kilometer persegi terletak di Distrik Karkh, Baghdad, Irak.

Di luar Zona Hijau ini disebut Zona Merah, wilayah di luar Zona Hijau, tanpa pos militer. Di bulan September 2018, saya mengalami apa yang disebut Zona Hijau ini. Mulai saya berada di Bandara Baghdad, saya dijemput staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandara pada 15 September 2014.

Awalnya saya ke Irak kedua kalinya ini hanya merupakan kehormatan buat saya ketika beberapa staf KBRI menjemput di Bandara.  Tetapi setelah saya mengetahui bahwa Bandara Baghdad juga termasuk Zona Hijau, maka mengertilah saya mengapa harus dijemput staf Kedubes RI. Jadi persoalannya tidak sesederhana yang dipikirkan, hanya karena Dubes Irak waktu itu Letjen TNI (Marinir) mengundang saya  ke Irak, ya, wajar staf beliau yang menjemput. Tidak sesederhana itu.

Juga ketika masuk ke Kedubes RI, itu juga Zona Hijau. Sesampainya di KBRI Baghdad, banyak panser dan tentara Irak berjaga. Sopir mobil KBRI sering dihentikan tentara Irak untuk memeriksa surat-surat dan siapa saja di dalam mobil kedutaan  tersebut. Bukan karena mobil kedutaan, maka dengan sendirinya bebas. Minimal ditanyakan siapa saja di dalam mobil.

Mengapa harus demikian, mobil kedutaan juga diperiksa? Hal ini, karena jika ada Dubes di dalamnya, maka polisi Irak dengan serinenya akan meraung-raung di sepanjang jalan menuju dan dari Bandara. Itu prosedur resmi untuk menjaga Duta Besar, sebenarnya staf KBRI berjalan ke luar dari Zona Hijau dan kembali lagi. Tetapi saya tidak mengerti juga, mengapa staf Kedubes RI tidak dikawal atau minta dikawal polisi Irak waktu itu.

Hal menarik pada tahun 2014, tepatnya, pada  hari Sabtu, 20 September 2014, Dubes  melepas kami ke arah Zona Merah. Zona Merah ini, wilayah tanpa pengawalan. Daerah berbahaya. Di wilayah inilah sering terjadi ledakan bom mobil. Saya disuruh Dubes Irak, Letjen TNI Purn (Marinir) Safzen Noerdin bersama stafnya ke Masjid Al Kufa (Masjid Ali ra), ke Karbala (di sini Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, anaknya Ali ra, tewas. Lehernya dipotong musuh dan dijadikan permainan seperti permainan bola kaki kuda musuh. Juga kami mampir ke Makam Nabi Ayub as.

Saya dan staf Kedubes bersyukur bisa selamat kembali lagi ke KBRI Baghdad. Ini berkat lidah kami berzikir terus menerus dalam perjalanan. Di samping sebagai antisipasi, kami naik mobil KBRI anti bom. Semua itu saya syukuri di ruang KBRI secara diam-diam, malam ulang tahun saya, 22 September 2014.

Kembali ke masalah "Green Zone", central di  Baghdad, militer AS memberlakukannya untuk memudahkan koordinasi. Sekarang mobil-mobil diizinkan hilir mudik di area Zona Hijau dari pukul 17.00 hingga. 05 pagi di sepanjang jalan 14 Juli menuju Jembatan 14 Juli, jembatan gantung yang menghubun gkan sudut kota Barat dan Timur.

Meski harus diuji coba, tetapi rakyat Irak meluapkan rasa gembiranya. Gedung penting tetap dijaga militer dan polisi berpakaian lengkap. Pasukan AS menyerbu Irak tahun 2003, tepatnya di bulan April 2003. Presiden Saddam Hussein diusir dari istananya. Wilayah bekasb pemerintahan Saddam Hussein ini dijadikan sebagai Zona Hijau.

Menang tidak ada jaminan pembukaan Zona Hijau ini akan tetap. Meski Irak pun telah menyatakan gerilyawan Negara Islam di Irak sudah ditumpas habis  Bukan kah ISIS itu ciptaan AS yang gagal?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline