Lihat ke Halaman Asli

Darmawan bin Daskim

Seorang petualang mutasi

30 Menit Berburu Sholat Idul Fithr

Diperbarui: 15 Mei 2021   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sholat Idul Fithr.dokpri

Dengan memahami sedikit ilmu manajemen waktu, jam berapa harus bangun, sholat Shubuh, sedikit olah raga, mandi, dan berpakaian, target berangkat pukul 07.00 WITA menuju kantor untuk sholat Idul Fithr yang dijadwalkan pukul 07.30 WITA terpenuhi.

Masih ada spare waktu karena jarak antara tempat tinggal dan kantor hanyalah 2 km yang memakan waktu hanya sekitar 7 menitan waktu normal dengan berkendara mobil.

Seusai (1) mandi, (2) berparfum, dan (3) berpakaian terbaik seperti yang disunnahkan, tepat pukul 07.00 WITA saya mulai berkendara menuju kantor melalui jalur biasanya.

Belum sampai jarak 300 meter berkendara, persis setelah masuk pertigaan ke kanan, 50 meteran di depat terlihat kumpulan orang menggelar tikar dan sajadah. Ternyata jalan digunakan sholat Idul Fithr warga kampung sekitar.

Terpaksa tuas gigi masuk R Reverse sejauh 15 meteran untuk putar balik. Ada alternatif melalui jalan sempit persis sebelah kiri tempat tinggal yang mesti banyak kurangi kecepatan bila berpapasan dengan mobil lain.

Saya lebih memilih jalur lain yang memutar, walau menambah jarak tempuh sejauh 2,5 kilo meteran.

Setelah 1,5 km dan masuk jalan raya, kecemasan muncul kembali karena di depan ada masjid yang menggelar sholat Idul Fithr sampai menggunakan 1 lajur jalan. Alhamdulillah 1 lajur lainnya masih dapat dilewati dengan kecepatan rendah.

Tidak lama merasakan lega, di depan kembali terlihat jelas orang-orang yang sudah mulai melaksanakan sholat Idul Fithr. Kali ini menggunakan full ruas jalan. Terpaksa untuk kedua kalinya putar balik.

Tersisa 20 menit menjelang 07.30 WITA, saya berkeputusan gunakan pilihan jalur jalan sempit sebelah kiri tempat tinggal. Namun sebelum mencapai jalan sempit tersebut, karena berusaha menghindari satu masjid yang kemungkinan sudah ramai menutup jalan, sempat terjebak dalam jalanan sempit hanya muat satu mobil. Apa yang dikhawatirkan terjadi, jalannya makin sempit tidak muat mobil. Kedua kalinya tuas gigi masuk R Reverse yang kali ini sejauh 30 meteran untuk putar balik. Setelah putar balik dan mengikuti mobil yang melintas di depan, berhasil juga masuk jalan agak lebar.

Sampailah ke jalur alternatif jalan sempit sebelah kiri tempat tinggal yang semula dihindari. Perasaan lega kedua kalinya dirasakan setelah masuk jalan sempit tersebut. Ternyata jalanannya sepi dan tidak ditutup, sempat menyesal juga kenapa tidak sejak awal gunakan jalur ini.

"Ah, ternyata penyesalan tadi saya tarik kembali."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline