Lihat ke Halaman Asli

Danu Supriyati

Penulis lepas

Harga Naik ke Level Berapapun, Tidak Menyurutkan Asap Para Perokok

Diperbarui: 6 November 2022   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Harga Naik Ke Level Berapapun, Tidak Menyurutkan Asap Para Perokok

Sudah berapa periode rokok mengalami kenaikan harga. Tidak ada pengaruh signifikan bagi para perokok di negeri kita. Cukai mau naik setinggi apapun, minat para perokok tidak dapat diputus mata rantainya. 

Bagai perokok, kepul-kepul asap adalah warna dunianya. Nikotin adalah candu yang utama melebihi kebutuhan makan. Perokok aktif tidak akan mempermasalahkan seberapapun rokok menjadi mahal. Baginya lebih baik tidak makan daripada harus pensiun dari merokok.

"Kalau mau bebas rokok ya tutup saja pabriknya."

Tidak begitu juga konsepnya. Rokok memang musuh kesehatan manusia. Di lain sisi, siklus rokok mulai dari produksi hingga distribusi ke tangan konsumen memberi keuntungan banyak pihak. 

Ekspor dan impor rokok adalah sumber devisa negara. Tembakau merupakan produk pertanian yang menyangkut kehidupan orang banyak. Penutupan pabrik rokok tidak akan menjamin negeri kita bebas dari rokok. Permasalahan justru akan semakin pelik karena penutupan pabrik menimbulkan kerugian di berbagai sektor.

Apa artinya kenaikan cukai tidak memberi solusi agar perokok mengurangi konsumsi rokok?

Kenaikan cukai rokok diharapkan dapat mengurangi konsumsi perokok aktif. Sejauh ini bagi perokok, meski sempat mengeluh, pada akhirnya mereka tetap mau-mau saja dan mampu membeli partner hidupnya. Kini pemerintah rupanya tidak main-main untuk menaikkan cukai rokok.

Jumlah perokok aktif  semakin hari semakin meningkat. Ini adalah catatan keprihatinan tersendiri. Diharapkan dengan kenaikan harga rokok maka minat para perokok akan menurun sehingga konsumsi rokok dapat berkurang.

Semakin banyaknya perokok aktif diiringi bertambahnya jumlah perokok pasif. Dampak yang diterima oleh perokok aktif lebih berbahaya dibanding perokok aktif. Resiko terpapar asap rokok setiap saat mempengaruhi kesehatan. Catatan kelam perokok pasif yang berakhir dengan sakit (bahkan ada beberapa yang meninggal) tidak bisa disepelakan lagi. Perlu berbagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat.

Apa bisa terlepas dari jeratan merokok?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline