Lihat ke Halaman Asli

Afi

pembelajar

Pecel Punten Khas Kediri ‘Termahal di Dunia’

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14126654401685631840

[caption id="attachment_346490" align="alignnone" width="384" caption="foto : Danu Sukendro"][/caption]

[caption id="attachment_346492" align="alignnone" width="384" caption="foto : Danu Sukendro"]

1412665557386648177

[/caption]

[caption id="attachment_346495" align="alignnone" width="384" caption="foto : Danu Sukendro"]

1412665835435759233

[/caption]

Nopo mawon, Pak?” tanya Sumiati ramah.

Sang pembeli hendak membayar. Satu porsi nasi pecel punten dan segelas teh manis...

Sedoyo... Lima juta rupiah...!”

Mahal sekali..?? Tapi, bapak pembeli hanya menyunggingkan senyum. Lalu, menyodorkan uang sepuluh ribuan.

Maturnuwun, binjing mriki maleh nggih,” kata penjual yang menyerahkan kembalian satu lembar lima ribu rupiah, sembari  memamerkan sederet gigi..

Ealah...

***

Itulah sambutan yang selalu dilontarkan penjual nasi Pecel Punten khas Kediri setiap melepas pembelinya. Selain kekhasan rasanya, sambutan para penjual merupakan salah satu keunikan makanan khas Kediri di Kelurahan Ketami, Pesantren, Kota Kediri ini.

Ya, penjual menyebut kalimat jutaan sebagai pengganti ribu rupiah. Jika betul-betul juta rupiah, mana mungkin pelanggannya berjubel tiap harinya.

Kepada pembelinya,  penjual juga mengucapkan, ‘Maturnuwun, binjing mriki maleh nggih.’ Kalimat bahasa jawa ini artinya: ‘terima kasih besok kemari lagi ya’. Kata-kata ini seolah men-suggesti pelanggan untuk datang kembali.

“Ya, ucapan itu sudah kebiasaan sejak dulu. Jadi sampai sekarang selalu diucapkan ke semua pelanggan, “ ungkap Sumiati.

Walaupun tanpa ajakan penjualnya, kelezatan rasa pecel punten ini  sebenarnya telah menjadi daya tarik bagi pembelinya untuk kembali ke warungnya. Padahal, menu pecel punten ini teramat sederhana. Hanya nasi gurih, pecel, sayur, dan kerupuk.

Keistimewaan pecel punten terletak pada nasinya yang terasa gurih. Nasi ini diolah khusus dicampur santan kelapa dan sejumlah bumbu. Setelah diolah, nasinya padat. Sekilas, mirip lontong. Meski tanpa lauk, pecel punten ini terasa sedap. Apalagi ditambah sambal pecel pedas yang menyengat  lidah.

Banyak pelanggan Pecel Punten dari luar kota. Ketika datang ke Kediri, pelanggan luar kota menyempatkan diri untuk mampir. Seperti Sunarsih, warga Jember yang  kerap membungkus Nasi Pecel Punten untuk oleh-oleh. “Saya suka, nasinya gurih. Apalagi, sayur turinya,” ungkap Sunarsih.

Megawati, pelanggan asal Kediri punya alasan tersendiri untuk kembali. “Selain rasanya, sambutan penjualnya ramah. Rame gitu,” katanya, sembari terbahak.

Soal harganya, jangan bayangkan pecel punten menu termahal di dunia. Harga Pecel Punten ini terhitung sangat murah, hanya Rp. 3000 per porsinya. Ada juga menu tambahan. Jenang sumsum dan nasi jagung..

Belum pernah mencicipi kekhasan Pecel Punten? Tak ada salahnya mencoba mendatangi warung Sumiati dan mencicipi Pecel Punten. Meski masuk kawasan Kota Kediri, warung Pecel Punten ini termasuk pinggiran kota timur.

Lokasi warung tak jauh dari Pabrik Gula Pesantren. Di timur Pabrik Gula Pesantren, Anda akan menemui pertigaan. Maka teruslah ke arah timur. Maka, 200 meter berselang, Anda akan menemukan warung Pecel Punten.

Silakan menikmati menu-nya.  Dan,binjing mriki maleh nggih!” (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline