Lihat ke Halaman Asli

Danny Prasetyo

Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Tradisi Malam Tirakatan 17 Agustus

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sehari sebelum tanggal 17 Agustus yaitu saat merayakan hari kemerdekaan Indonesia, sering digelar malam tirakatan atau malam menjelang esok merayakan dirgahayu Indonesia. Saat malam tirakatan ini biasanya warga akan datang dan kumpul untuk kemudian mengenang jasa-jasa para pahlawan, diantaranya dengan mendengarkan "kesaksian" atau kisah dari para sesepuh warga yang dahulu sempat mencicipi bagaimana perjuangan merebut kemerdekaan negeri kepulauan ini.Kegiatan ini biasanya akan menjadi inti dari acara tirakatan tersebut selain nantinya juga akan ditutup dengan ramah tamah dari warga sendiri.

Tradisi malam tirakatan ini masih ditemui di sebagian tempat di wilayah Semarang tempat saya berdomisili saat ini. Kegiatan ini merupakan penerapan nilai-nilai gotong royong dan kerukunan dari warga karena semua yang dipersiapkan ialah dari, oleh dan untuk warga itu sendiri. Setelah dibuka dengan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, maka acara akan dilanjutkan dengan pesan dari para veteran pejuang yang hadir (jika ada) untuk kemudian menceritakan tentang perjuangannya dahulu dan kemudian memberikan wejangan serta nasihat kepada generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna. Setelah itu, akan diumumkan pemenang lomba-lomba tujuh belasan yang telah diselenggarakan beberapa hari sebelumnya dan pembagian hadiah. Acara kemudian ditutup dengan makan malam dan ramah tamah dengan tetangga-tetangga sembari mempererat tali persaudaraan.

Hal-hal seperti inilah yang sebenarnya menjadi keunggulan bangsa Indonesia yang dahulu memang dikenal dengan gotong royong dan kerukunan serta toleransinya. Akan tetapi sekarang makin tergerus oleh arus teknologi dan juga paham individualisme, sehingga tidak terlalu memperdulikan untuk bersosialisasi dengan tetangga ataupun lingkungan sekitar. Bagaimana dengan anda ? Apakah anda masih mengikuti tradisi malam tirakatan ini atau justru sebaliknya sekarang anda berada dalam lingkungan yang sangat indiviudalistis ??

salam_merdeka'




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline