Lihat ke Halaman Asli

Analisa Abal-abal Peneliti terkait Presiden Jokowi dan PDIP

Diperbarui: 3 Juli 2018   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa bulan menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019 berbagai prediksi  yang ngawur dan spekulatif banyak berkembang di media sosial. Bahkan  termasuk dari beberapa pengamat politik dalam negeri.

Misalnya, peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI, Wasisto Raharjo Jati  yang mengatakan bahwa Jokowi bisa melepaskan dukungan dari PDIP bila  dipasangkan dengan Budi Gunawan pada Pilpres 2019 nanti.

Selain itu ada pendapat juga dari peneliti CSIS Arya Fernandez yang  menyebutkan bahwa daya tawar PDIP menjadi melemah di hadapan Jokowi  pasca Pilkada serentak 2018.

Dua pendapat di atas bisa dikatakan tidak benar dan hanya bersifat  asumtif belaka. Pasalnya relasi antara PDIP dan Presiden Jokowi hingga  sekarang baik-baik saja.

PDIP sejak awal telah mendeklarasikan Jokowi sebagai Capres 2019. Jokowi sendiri hingga sekarang merupakan kader PDIP.

Pendapat seperti di atas bisa dikatakan merupakan analisis abal-abal  terkait dinamika politik di tanah air belakangan ini. Hal itu merupakan  asumsi sepihak yang tidak dikonfirmasi sebelumnya.

Mereka sebagai seorang peneliti harusnya melemparkan pendapat  berdasarkan kajian hasil penelitian yang ilmiah dan bisa  dipertanggungjawabkan kevalidannya. Bukan hanya sekadar opini yang tak  sesuai dengan fakta di lapangan.

Kenyataannya, Presiden Jokowi hingga sekarang tidak pernah menyatakan  atau menunjukkan sinyal akan meninggalkan PDIP sebagai partai pengusung  di Pilpres 2019.

Oleh sebab itu hendaknya setiap pihak tidak membuat analisa yang  kontroversial yang tidak sesuai dengan fakta. Itu bisa menjadi fitnah  yang menjerumuskan masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline