Mohon tunggu...
Dani Wijaya
Dani Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Keras

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisa Abal-abal Peneliti terkait Presiden Jokowi dan PDIP

3 Juli 2018   18:46 Diperbarui: 3 Juli 2018   19:00 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa bulan menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019 berbagai prediksi  yang ngawur dan spekulatif banyak berkembang di media sosial. Bahkan  termasuk dari beberapa pengamat politik dalam negeri.

Misalnya, peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI, Wasisto Raharjo Jati  yang mengatakan bahwa Jokowi bisa melepaskan dukungan dari PDIP bila  dipasangkan dengan Budi Gunawan pada Pilpres 2019 nanti.

Selain itu ada pendapat juga dari peneliti CSIS Arya Fernandez yang  menyebutkan bahwa daya tawar PDIP menjadi melemah di hadapan Jokowi  pasca Pilkada serentak 2018.

Dua pendapat di atas bisa dikatakan tidak benar dan hanya bersifat  asumtif belaka. Pasalnya relasi antara PDIP dan Presiden Jokowi hingga  sekarang baik-baik saja.

PDIP sejak awal telah mendeklarasikan Jokowi sebagai Capres 2019. Jokowi sendiri hingga sekarang merupakan kader PDIP.

Pendapat seperti di atas bisa dikatakan merupakan analisis abal-abal  terkait dinamika politik di tanah air belakangan ini. Hal itu merupakan  asumsi sepihak yang tidak dikonfirmasi sebelumnya.

Mereka sebagai seorang peneliti harusnya melemparkan pendapat  berdasarkan kajian hasil penelitian yang ilmiah dan bisa  dipertanggungjawabkan kevalidannya. Bukan hanya sekadar opini yang tak  sesuai dengan fakta di lapangan.

Kenyataannya, Presiden Jokowi hingga sekarang tidak pernah menyatakan  atau menunjukkan sinyal akan meninggalkan PDIP sebagai partai pengusung  di Pilpres 2019.

Oleh sebab itu hendaknya setiap pihak tidak membuat analisa yang  kontroversial yang tidak sesuai dengan fakta. Itu bisa menjadi fitnah  yang menjerumuskan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun