Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Kasus Penyelewengan Dana Umat oleh ACT, Akankah Orang Tetap Berdonasi?

Diperbarui: 12 Juli 2022   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penyelewengan dana. | Sumber: Media Indonesia

Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah menjadi sorotan. Hal itu muncul setelah Majalah Tempo merilis hasil investigasi dengan judul "Kantong Bocor Dana Umat."

Kata kunci "ACT" sempat masuk google trends. Di trending topic twitter juga muncul tagar #AksiCepatTilep hingga #JanganPercayaACT.

ACT merupakan lembaga filantropi yang didirikan sejak tahun 2005 yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. ACT juga memperluas akrivitasnya mulai dari tanggap darurat bencana, qurban, hingga zakat.

Kini, cabang ACT sudah tersebar di mana-mana bahkan hingga luar negeri. Selain itu, ACT juga diklaim sudah melakukan aksi sebanyak 281.000. 

Namun, dalam hasil investigasi yang dirilis Majalah Tempo mengungkap terdapat penyelewengan dan penyalahagunaan dana umat. 

Salah satu penyelewengan terbesar ialah pengeluaran gaji mantan Presiden ACT dan pendiri yang mencapai Rp. 250 juta perbulan, kemudian pejabat senior vice president Rp. 200 juta, vice president Rp. 80 juta serta direktur eksekutif mendapat gaji Rp. 50 juta.

Edisi sampul majalah Tempo edisi ACT. | Sumber: majalah.tempo.co

Selain itu, netizen juga geram dengan fasilitas mewah yang diterima oleh petinggi ACT. Mulai dari kendaraan dinas seperti Toyota Alphard, Honda CR-V hingga Mitsubishi Pajero Sport.

Tentu fasilitas itu sangat kontradiktif dengan marwah ACT yang bergerak di bidang kemanusiaan. Banyak yang menilai jika fasilitas tersebut tidak etis karena sejatinya tidak mencerminkan seseorang yang bergerak murni karena kemanusiaan.

Seharusnya seseorang yang bergerak di bidang tersebut jauh dari kata mewah. Hal itu karena bekerja di bidang kemanusiaan menuntut rasa solidaritas tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline