Lihat ke Halaman Asli

Dandi Lahati

Mahasiswa

Ilmu Kaderisasi dan Sistem Kaderisasi

Diperbarui: 25 September 2025   03:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengantar

Kaderisasi bukan hanya proses perekrutan anggota, tetapi juga proses internalisasi nilai, transformasi pengetahuan, dan pembangunan karakter kader dalam bingkai nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah serta keindonesiaan. Kita terbiasa percaya bahwa belajar ilmu kaderisasi cukup untuk memahami cara kerja kaderisasi disebuah organisasi. Seiring berkembangnya zaman, PMII menghadapi tantangan besar dalam proses kaderisasi. Di antaranya adalah: Krisis Ideologis: Banyak kader yang mengalami degradasi nilai akibat derasnya arus pragmatisme dan individualisme. Disorientasi Gerakan: Beberapa proses kaderisasi lebih menekankan pada aspek formalitas, mengabaikan proses pendalaman nilai. Minimnya Kader Penggerak: Jumlah kader aktif tidak sebanding dengan jumlah peserta kaderisasi formal.

Ilmu Kaderisasi

Ilmu Kaderisasi menjelaskan bagaimana kader terbentuk dan bagaimana proses produksi kader bekerja. Ilmu Kaderisasi merupakan sebuah disiplin ilmiah kumpulan teori, model, dan metode analisis untuk memahami fenomena kaderisasi. Kaderisasi bukan proses instan. Ia memerlukan tahapan dari pengenalan nilai (internalisasi), pembentukan sikap (aktualisasi), hingga kematangan pemikiran dan kepemimpinan (manifestasi). Kader bukan hanya anggota biasa, tetapi individu yang menghayati nilai-nilai dasar organisasi. Proses kaderisasi harus mampu mentransformasi potensi kader secara menyeluruh, baik spiritual, intelektual, maupun sosial. Selain itu, proses kaderisasi harus adaptif terhadap perubahan zaman. Tujuan akhir dari kaderisasi adalah lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang mampu melanjutkan estafet perjuangan organisasi dan memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Kaderisasi PMII tidak hanya membentuk kader secara teknis dan intelektual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang menjadi karakter dasar kader PMII, yaitu: 

  • Tauhid – Menjadikan Allah sebagai pusat orientasi kehidupan.

  • Humanisme – Memuliakan martabat manusia.

  • Emansipasi – Membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan.

  • Liberalisme Intelektual – Menumbuhkan kebebasan berpikir dan mencari kebenaran.

  • Nasionalisme – Menanamkan rasa cinta tanah air sebagai bagian dari iman.

  • Kemandirian – Mendorong kader menjadi pribadi yang mandiri secara ekonomi, pemikiran, dan spiritual.

Sistem Kaderisasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline