Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Boomingnya Genre "Dangdut Patah Hati" di Kalangan Pemuda Zaman Now

Diperbarui: 24 Juli 2019   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada era millenial saat ini semakin banyak pengaruh budaya luar yang masuk di Indonesia.Mulai dari lifestyle,fashion,terutama di bidang musik,sudah banyak lagu lagu luar yang kini menjadi kiblat para anak muda zaman sekarang seperti Electronic Dance Music misalnya genre tersebut mendapat antusias yang besar dari sebagian kalangan muda Indonesia,bahkan musisi Indonesia sudah banyak yang mengusung genre ini demi menarik atensi dari para penggemar EDM.

Namun di sisi lain masih banyak generasi muda yang tetap menggandrungi genre lokal seperti Dangdut misalnya,Dangdut sering dianggap genre untuk masyarakat menegah kebawah bagi sebagian orang,akan tetapi akhir akhir ini genre ini kembali booming di kalangan anak muda terutama di pulau Jawa,beberapa musisi Dangdut lokal seperti Guyon Waton,OM Wawes,Klenik Genk,Denny Caknan sukses menggaet animo masyarakat dan membuat nama Dangdut kembali bergema kembali di belantika musik nasional,Aransemen musik Dangdut yang menarik memeberikan nuansa yang lebih segar bagi para pendengar mereka,lirik yang selalu bertemakan realita patah hati dijadikan "senjata" untuk menggaet minat kaula muda terhadap karya karya mereka,tak lupa campuran bahasa jawa dalam lirik mereka menjadi daya tarik tersendiri sekaligus melestarikan bahasa dan budaya daerah mereka,bahkan saat ini musisi campursari kawakan yaitu Didi Kempot namanya kembali meroket setelah ia dinobatkan sebagai "The Godfather of Broken Heart" karena ia dianggap sebagai pionner lagu-lagu Dangdut berbahasa jawa dan berlirik patah hati,lagu lawas Didi Kempot pun kini kembali naik daun seiring fenomena Dangdut patah hati tersebut,banyak anak muda yang kini beralih genre dan menjadikannya panutan dalam masalah percintaan terutama masalah patah hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline