Sejak diluncurkan pada awal Januari 2025 secara bertahap, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo kerap menuai pro dan kontra. Banyak netizen yang menyuarakan pendapatnya melalui media sosial hingga portal-portal berita lokal dan nasional.
Ada yang mendukung dengan sederet alasan, hingga yang menghujat dan meminta program tersebut dihentikan. Terlebih, implementasi dari program yang dijanjikan pada masa kampanye pemilihan presiden itu tidak sepenuhnya mulus. Terjadi beberapa insiden yang tidak diharapkan di beberapa kota terkait MBG.
Disambut Antusias
Euforia MBG yang sudah digaungkan sejak awal tahun 2025, membuat kedua anak saya antusias menyambut program tersebut. Saking antusiasnya si sulung bahkan sampai mengirimkan foto menu MBG yang pertama ke grup WhatsApp keluarga. Apalagi mungkin menunya memang ia suka.
Salah satu menu MBG di sekolah anak saya. | Dokumentasi Pribadi
Menu pertama yang didapat pada awal Juni 2025 tersebut adalah kentang goreng, chicken katsu, salad, telur orek, dan jeruk. Kata anak saya, rasanya enak, bumbunya terasa. Walaupun jeruknya sedikit asam, tidak manis pekat, tetapi tetap masih bisa dikonsumsi.
Sementara si bungsu yang baru pertama kali mendapat MBG pada Agustus 2025, ekspresi senangnya mendapat MBG diungkapkan dengan bercerita menu MBG yang didapat nyaris sepanjang waktu.
Mereka memang mulai mendapat MBG di waktu yang berbeda karena berbeda sekolah, berbeda jenjang. Lokasi sekolah juga berbeda kecamatan, satu di Kecamatan Bengkong, Kota Batam, satu lagi di Kecamatan Batamkota, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Banyak Hal Positif dari MBG
Diluar insiden yang kurang menyenangkan, menurut saya pribadi ada banyak hal positif yang bisa kita dapat dari program MBG yang diluncurkan pemerintah pusat. Apa saja?
Salah satu menu MBG yang beragam. | Dokumentasi Pribadi.
Anak Belajar Mengkonsumsi Beragam Menu
Menu MBG biasanya berganti setiap hari, baik lauk, buah maupun sayurannya. Terkadang ayam, ikan, atau daging. Sesekali anggur, salak, jeruk, atau pisang. Karbohidrat juga tidak melulu nasi, tetapi pada waktu-waktu tertentu diganti dengan roti, kentang, mi, atau bihun.